Minggu, 7 Juli 2024

Penjelasan Lengkap Menko Polhukam Mahfud MD Tentang Insiden Wadas

Rabu, 9 Februari 2022 22:54

Menko Polhukam Mahfud MD saat memberikan keterangan resmi pemerintah terkait kericuhan di Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah Rabu (9/2/2022) melalui kanal Youtube Kementerian Polhukam. (Foto: capture Youtube Kementerian Polhukam)

POPNEWS.ID - Secara resmi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD, memberikan keterangan resmi pemerintah tentang insiden di Desa Wadas, Purwerojo.

Dalam keterangan pers yang disiarkan melalui kanal Youtube Kemenko Polhukam, Rabu (9/2/2022), Mahfud MD memberikan beberapa point.

1. Pertemuan Lintas Lembaga

Mahfud MD jelaskan telah menghimpun informasi saat rapat bersama sejumlah pejabat Rabu (9/2/2022). Mahfud MD gelar dua rapat.

Pertama bersama Komnas HAM. kedua bersama pejabat utama Mabes Polri, Mabes TNI, Kemendagri, Kementerian PUPR, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Kapolda Jateng, Pangdam Diponegoro, dan Kabinda Jateng.

Atas dasar informasi dari rapat itu, Mahfud MD nyatakan tidak ada kejadian aparat mengangkut paksa warga sebagaimana ditunjukkan dalam tayangan yang diunggah di media sosial.


Pemkot Samarinda ucapkan Selamat Tahun Baru Imlek 2022

2. Terjadi gesekan antarwarga

Mahfud MD mengakui adanya gesekan di masyarakat Wadas. Tapi konflik di Wadas justru berlangsung antarkelompok masyarakat yang pro dan kontra.

"Penyebabnya adalah rencana pembangunan Bendungan Bener yaitu program pembangunan proyek stategis nasional (PSN) di Kabupaten Purworejo Jawa Tengah. Bendungan ini dibangun untuk mengaliri 15 hektare lahan sawah, sumber air baku, sumber listrik, dan atasi banjir. Pembangunan ini adalah untuk kepentingan rakyat yang sudah dimulai 2013," ujar Mahfud MD.

Pro dan kontra warga Desa Wadas itu terhadap penambangan batu andesit di desa itu.

Namun, warga yang menolak kegiatan pengukuran itu protes dan terjadi kericuhan.

Mahfud MD terangkan situasinya ada sejumlah orang yang ribut di lapangan. Tetapi menolak diamankan oleh polisi dan lari ke rumah warga.

“Ya diangkut dari rumah penduduk, itu bukan dipaksa pergi dari rumahnya. Tetapi diangkut karena dia pergi ke rumah penduduk. Bahwa dalam kerumunan seperti itu mungkin saja ada tindakan-tindakan tegas (aparat) tidak bisa dihindarkan,” kata Mahfud MD.

Mahfud MD pastikan tidak ada aksi penembakan saat polisi berusaha memelihara ketertiban di Desa Wadas.

“Tidak ada satu pun letusan senjata. Tidak ada satu pun orang jadi korban,” kata Menko Polhukam.

3. Pemerintah minta warga tidak terprovokasi

Dalam penjelasannya, Mahfud MD minta masyarakat tidak terprovokasi berbagai tayangan terkait situasi di Desa Wadas, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, yang banyak beredar di media sosial.

Mahfud MD jelaskan bahwa tayangan yang menunjukkan perlakuan tidak menyenangkan aparat kepada warga Desa Wadas merupakan bentuk framing atau upaya menggiring opini publik.

“Pemerintah mengimbau masyarakat tidak terprovokasi dan turut mempercayakan penyelesaian masalah ini kepada pemerintah. Polri, BIN, dan BAIS punya alat untuk tahu. Itu semua framing, buatan,” kata Mahfud MD.

4. Kondisi Wadas sudah normal

Mahfud MD juga sampaikan bahwa daerah Wadas saat ini telah kondusif. Puluhan warga yang diamankan pun telah dibebaskan aparat.

"Adapun kegiatan pengukuran tanah dari BPN akan tetap dilakukan dengan pendampingan aparat," kata Mahfud MD.

Diketahui sebelumnya ada sekitar 70 petugas Kanwil Badan Pertanahan Nasional (BPN) Jawa Tengah dan Dinas Pertanian Provinsi Jateng, Selasa 8 Februari 2022. 


Petugas ini akan mengukur luas tanah dan menghitung tanaman di area yang telah disepakati oleh sebagian warga untuk menjadi lokasi tambang batu andesit.

Pengawalan dilakukan petugas gabungan dari kepolisian, Satpol PP, dan TNI mendampingi Tim BPN melakukan kegiatan pengukuran tanah.

Sebuah video amatir kemudian beredar di media sosial. Sejumlah polisi dinarasikan mengepung warga dan menangkap beberapa warga dari rumah penduduk.

Mahfud MD terangkan bahwa kepolisian hanya berjaga dan berupaya menjaga ketertiban karena kericuhan justru terjadi antarkelompok masyarakat yang menolak dan mendukung penambangan batu andesit di Desa Wadas. (Redaksi)

Baca berita kami lainnya di
Tag berita:
POPentertainment