POPNEWS.ID - Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika atau BMKG sampaikan uraian dan keterangan terkait hujan yang mengguyur di Sirkuit Mandalika, saat MotoGP 2022, Minggu (20/3/2022).
Penjelasan itu menjadi perbandingan dengan aksi pawang hujan Rara Istiani Wulandari atau Mbak Rara sedang "hentikan" hujan dengan ritual di lintasan sirkuit Mandalika NTB.
Aksi pawang hujan Rara Istiani Wulandari atau Mbak Rara itu jadi sorotan publik saat MotoGP Mandalika.
Hujan memang sempat reda saat pawang hujan bekerja. Namun, ada penjelasan teknis ilmu pengetahuan soal hujan reda di Mandalika.
Menurut Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto kepada wartawan, Senin (21/3/2022), reda hujan di Mandalika saat MotoGP setelah aksi pawang hujan Rara Istiani Wulandari atau Mbak Rara adalah suatu kebetulan.
Guswanto sampaikan, hujan berhenti karena faktor durasi hujan yang sudah selesai.
“Buktinya, kan dari awal pawang itu sudah bekerja. Hujan nggak berhenti juga. Artinya itu jadi sebenarnya kemarin waktu berhentinya itu bukan karena pawang hujan. Karena durasi waktunya sudah selesai,” kata Guswanto, dikutip dari Warta Ekonomi.
Guswanto terangkan, jika dilihat prakiraan BMKG, lengkap di tanggal itu, hujan selesai di jam itu.
"Kira-kira jam 16.15 itu sudah selesai, tinggal rintik-rintik itu bisa dilakukan balapan kalau dilihat dari prakiraan nasional analisis dampak yang kita miliki BMKG,” kata Guswanto.
Guswanto pun tegaskan pawang hujan itu merupakan kearifan lokal. Kehadiran pawang tak bisa dikaitkan dengan sains.
“Sebenarnya kalau cerita tentang pawang hujan itu adalah kearifan lokal yang mereka miliki, dan itu tidak bisa dicampuradukkan dengan antara sains dan kearifan lokal,” ujar Guswanto.
Menurut Guswanto, pawang hujan itu adalah suatu kearifan lokal yang dimiliki masyarakat yang sulit dijelaskan secara saintis.lagi.
Sebelumnya, BMKG mengumumkan prediksi terkait prakiraan cuaca di Mandalika.
Prakiraan cuaca BMKG sebutkan bahwa hujan akan terjadi di Mandalika. Intensitas hujan skala ringan hingga lebat terjadi pada 17-20 Maret 2022.
“Kalau kita lihat fenomenanya kemarin sejak 3 hari yang lalu tanggal 17, 18, 19 itu sudah diprakirakan BMKG, bahwa di Mandalika itu akan terjadi hujan dengan intensitas ringan sampai lebat,” kata Guswanto.
Tanggal 20 diperkirakan juga hujan lebat disertai badai petir.
"Kenapa perkiraannya itu? Karena pada waktu itu terjadi bibit siklon tropis 93F yang dampaknya itu memberikan potensi pertumbuhan awan hujan di Mandalika,” kata Guswanto.
Menurut Guswanto, hujan sebenarnya bisa diatur dengan teknik modifikasi hujan. Artinya, manusi bisa mempercepat terjadinya hujan.
Syaratnya, hujan bisa dipercepat jika dan hanya jika terdapat awan hujan.
Namun, perkara menahan atau hentikan hujan, tak bisa dilakukan. (Redaksi)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.
