Dia melanjutkan pidatonya dan mengaku senang karena situasi pengundian nomor urut berjalan dengan riang dan gembira.
"Kami senang, suasana riang-gembira ini ditunjukkan di depan publik.
Kami ingin itu juga ada dalam hati kita masing-masing, saya sangat menghormati situasi ini," ujar dia.
Ganjar juga berbicara perihal demokrasi. Menurut Ganjar kekhawatiran atas demokrasi tergerus, kini tengah disuarakan tokoh agama, tokoh kebangsaan, jurnalis, aktivis, dan mahasiswa.
"Dan semuanya sedang menyuarakan kegelisahan itu. Itu kewajiban kita bapak-ibu untuk menjaga," tutur dia.
Ganjar menjelaskan bahwa demokrasi harus benar-benar dipastikan berjalan dengan baik.
"Harus kita pastikan demokrasi bisa baik, meski sekarang belum baik-baik saja," ujar dia.
Dalam pidatonya, Ganjar juga mengklaim yakin ada rakyat Indonesia yang bersama dirinya untuk menjaga demokrasi di negeri ini.
Diketahui, acara pengundian dan penetapan nomor urut capres-cawapres di Kantor KPU menetapkan pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar mendapatkan nomor urut 1.
Duet ini diusung oleh Partai NasDem, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Sementara pasangan Prabowo-Gibran yang diusung Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Gelora, Partai Prima, dan Partai Garuda, mendapatkan nomor urut 2.
Sedangkan pasangan Ganjar-Mahfud MD yang diusung PDIP, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Persatuan Indonesia (Perindo), dan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) mendapatkan nomor urut 3. (*)