Sabtu, 23 November 2024

Omicron Indonesia Sudah 46 Kasus, 1 Orang Keluar Karantina

Senin, 27 Desember 2021 15:24

Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin saat konferensi pers virtual melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden, Senin, (27/12/2021). (Foto: captured kanal Youtube Sekretariat Presiden)

POPNEWS.ID - Kementerian Kesehatan RI mencatat hingga Senin (27/12/2021) kasus konfirmasi Omicron di Indonesia berjumlah 46 kasus.

Nyaris seluruh kasus dinyatakan Kementerian Kesehatan RI pelaku perjalanan luar negeri. Mereka dikarantina di dua tempat.

"Berdasarkan hasil pemeriksaan spesimen oleh Badan Litbangkes, kami kembali mengidentifikasi adanya tambahan kasus Omicron sebanyak 27 orang. Saat ini sebagian besar telah menjalani karantina di Wisma Atlet dan sebagian lagi di RSPI Sulianti Saroso," demikian rilis Kementerian Kesehatan RI, Senin (27/12/2021).

Dengan tambahan kasus ini, total kasus terkonfirmasi Omicron di Indonesia sudah 46 kasus. Kasus pertama tercaat dilaporkan 16 Desember lalu.

Kasus Omicron tersebut terdeteksi di saat para pelaku perjalanan internasional tiba di Indonesia. Mereka menjalani karantina 10 hari.

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan pihaknya akan memperketat karantina masuk dari luar negeri. Menteri Budi Gunadi Sadikin mengingatkan seluruh pihak agar menjaga jangan sampai terjadi penularan varian Omicron lebih banyak.

Yang perlu dilindungi, kata Menteri Budi, adalah 270 juta masyarakat yang saat ini kondisinya sudah baik.

"Tolong dipahami bahwa proses karantina kedatangan perjalanan luar negeri adalah untuk melindungi warga kita dari penularan virus COVID-19, termasuk Omicron,' ujar Menteri Budi pada konferensi pers virtual perkembangan kasus Omicron, Senin (27/12/2021).

Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Kesehatan menyebut adanya penambahan kasus Omicron di Indonesia. Temuan berasal dari hasil pemeriksaan WGS oleh Badan Litbangkes yang keluar pada tanggal 25 Desember 2021.

Sebanyak 26 Kasus merupakan imported case, di antaranya 25 WNI yang baru pulang dari Malaysia, Kenya, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Mesir, Malawi, Spanyol, Inggris, Turki.

Satu orang WNA Asal Nigeria. Sementara satu kasus positif merupakan Tenaga Kesehatan di RSDC Wisma Atlet.

"Berdasarkan hasil pemeriksaan spesimen oleh Badan Litbangkes, kami kembali mengidentifikasi adanya tambahan kasus Omicron sebanyak 27 orang. Saat ini sebagian besar telah menjalani karantina di Wisma Atlet dan sebagian lagi di RSPI Sulianti Saroso," kata Jubir Nadia.

Pemerintah Ketatkan karantina

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan ada pasien positif Omicron yang lolos karantina. Pasien ini usai datang dari perjalanan Inggris saat tiba di Indonesia.

Menkes Budi menyebut pasien itu seorang wanita. Saat menjalani tes pertama, pasien diketahui positif Omicron.

"Dia kemudian minta tes pembanding. Memang boleh, kemudian dites (hasilnya) negatif. Makanya dia minta keluar berdasarkan hasil tes yang negatif," ujar Menkes Budi Gunadi dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Dalam Negeri, Jakarta Pusat, Senin, 27 Desember 2021 dilihat dari kanal Youtube Sekretariat Presiden.

Hal itu membuat pemerintah melakukan pengetatan karantina. Teknologi pendukung terus dilengkapi guna tes PCR yang bisa melihat marker omicron. Alat tersebut sudah disebarkan di seluruh pintu-pintu masuk negara.

Dengan demikian identifikasi Omicron bisa dilakukan lebih cepat dalam waktu 4 sampai 6 jam.

Kementerian Kesehatan konsisten melakukan pengendalian dan pencegahan virus COVID-19 terutama varian Omicron. Upaya dilakukan dengan pengetatan protokol kesehatan, surveilans, vaksinasi, dan perawatan.

Terkait protokol kesehatan, Menkes Budi menghimbau masyarakat untuk tidak bepergian ke luar negeri kalau bukan urusan penting dan mendesak.

"Tidak usah pergi ke luar negeri kalau tidak sangat urgen karena sekarang sumber penyakitnya ada disana dan semua orang yang kembali kita lihat banyak yang terkena Omicron. Jadi lindungilah diri kita jangan pergi ke luar negeri," ujar Menkes Budi.

Di samping itu, Kemenkes akan mendatangkan 15 mesin genome sequencing yang direncanakan akan disebarkan ke beberapa wilayah di Indonesia mulai tahun depan.

Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan minta untuk tidak bepergian ke luar negeri. Meski ada pengecualian bagi para pekerja yang terpaksa pergi ke luar negeri.

"Pemerintah kembali mengingatkan kepada masyarakat untuk tidak melakukan perjalanan ke luar negeri jika bukan sesuatu yang benar-benar urgent," ujar Menko Luhut.

Menko Luhut merekomendasikan masyarakat untuk berwisata domestik. Selain lebih aman dari penularan Omicron wisata domestik dapat membantu akselerasi pemulihan ekonomi dalam negeri. (Redaksi)

Baca berita kami lainnya di
Tag berita:
POPentertainment