CCTV di lokasi mati total Leonardus menegaskan, penyidik tidak serta merta dapat menyimpulkan bahwa CHR melakukan bunuh diri.
Sebab, tidak ada rekaman CCTV yang menunjukkan hal tersebut.
Satu kamera CCTV yang menyorot persis ke depan pos diketahui tidak berfungsi.
Ia memastikan, rusaknya kamera CCTV itu sudah terjadi lama, bukan dirusak oleh pihak tertentu.
Kendati demikian, gerak-gerik CHR yang terekam empat dari 18 kamera CCTV yang berada di sekitar Pos Spion, Ujung Landasan 24, Lanud Halim Perdanakusuma telah teridentifikasi.
"Dari empat CCTV yang kami sampaikan merekam kegiatan korban, korban (berada di kawasan Pos Spion) sendiri.
Kami sudah tarik (rekaman) sebelum dan sesudah (peristiwa)," ungkap Leo.
Oleh sebab itu, kata Leonardus, penyidiknya akan tetap bekerja profesional dengan metode scientific crime investigation untuk mengungkap perkara tewasnya CHR.
Tim Puslabfor Bareskrim Polri, Subdirektorat Jatanras Polda Metro Jaya, dan Satuan POM Lanud Halim Perdanakusuma, dilibatkan dalam penyelidikan ini.
Rekaman CCTV menunjukkan tidak ada gelagat aneh pada CHR sebelum ia pergi ke pos itu menggunakan sepeda.
Bahkan, CHR sempat bertemu dengan ayahnya sesaat sebelum pergi.