Selain itu, lanjutnya dengan menggalakkan destinasi Mahakam Cruise, sekaligus upaya menjaga tiga danau utama di DAS mahakam yaitu Jempang, Semayang dan Melintang, juga menjaga lumba lumba air tawar alias Pesut Mahakam, spesies mamalia ikan tawar langka dari kepunahan.
“Penataan sungai Mahakam dan anak-anak sungai, khususnya sub DAS Karang Mumus yang berpotensi wisata juga akan menjadi penentu penyelesaian persoalan banjir Samarinda,” urai Rusmadi dihadapan legislator Komisi X DPR RI yang dipimpin Wakil Ketua Komisi X DPR RI Agustina Wilujeng Pramestuti didampingi legislator Dapil Kaltim Hetifah Sjaifudian dan beberapa legislator lainnya seperti Rano Karno.
Rusmadi mengutarakan pula Samarinda memiliki wisata religi dengan destinasi Mesjid Tertua Shiratal Mustaqim yang dibangun 1881, dan Islamic Center dibangun di atas 120.000 m2 dengan menara setinggi 99 m (asmaul husna), gaya arsitektur Timur Tengah dengan kapasitas 45.000 jamaah sebagai mesjid terbesar kedua di Asia Tenggara setelah mesjid Istiqlal.
Kemudian wisata budaya, khususnya desa Budaya Pampang dengan kehidupan dan adat budaya dayak. Desa budaya Dayak yang mudah diakses ini, hasil migrasi penduduk desa Long Lis Apokayan Bulungan tahun 1973 dengan daya tarik rumah lamin, wanita Dayak telingga panjang, tarian dan adat istiadatnya. “Samarinda juga memiliki kampung tenun dengan produknya sarung Samarinda yang kesohor itu,” imbuh Rusmadi yang didampingi Asisten II Sam Syaimun, Kepala Disporapar Samarinda Muslimin dan Kepala Bidang Prasarana Wilayah Bappedalitbang Samarinda Wahyuni Nadjar.
Rusmadi merasa optimis kemajuan pariwisata Samarinda mengingat posisinya yang strategis sebagai jantung dalam ekosistem tiga kota pada pembangunan Ibu Kota Nusantara, ditambah pesatnya pertambahan penduduk sehingga berkeyakinan sektor kepariwisataan Samarinda akan menjadi primadona penerimaan daerah.
Dengan RDP ini, Rusmadi berharap Undang Undang Kepariwisataan mampu mensupport perkembangan kepariwisataan di daerah terutama persoalan-persoalan terkait dengan perizinan terkait dengan tata ruang, terutama dukungan daripada pemerintah pusat.
“Karena bagaimanapun juga posisi Samarinda yang strategis dalam ekosistem 3 Kota pembangunan ibukota Nusantara. Sehingga menjadikan Samarinda ini Insya Allah seksi ke depan sebagai salah satu lokasi tujuan wisata,” kata Rusmadi.
(Advetorial)