Minggu, 7 Juli 2024

Kisah Ustadz Yahya Waloni dalam Penjara, Dapat Inspirasi dan Pernah Diseret Kaki Tiap Jam 2 Malam

Rabu, 16 Februari 2022 23:12

Ustadz Yahya Waloni saat berbicara di Podcast Close The Door Deddy Corbuzier, Rabu (16/2/2022). (Foto: capture Youtube Deddy Corbuzier)

POPNEWS.ID - Kisah Ustadz Yahya Waloni dalam penjara, pernah diseret kaki tiap jam 2 malam.

Kisah itu disampaikan Ustadz Yahya Waloni saat telah keluar dari penjara. Dirinya mengaku telah berubah.

Kepada Deddy Corbuzier dalam kanal Youtube Podcats Close The Door Deddy Corbuzier dengan judul ‘Panas!! Ustadz Yahya Waloni Masih Benci Kafir!? Exclusive’, mengatakan hal itu Rabu (16/2/2022).

Yahya Waloni sebut dirinya akui kesalahan soal kasus ujaran kebencian. Ustadz ini sadar setelah mendapatkan kebaikan orang kristen di Penjara.

Yahya Waloni lalu mendapatkan inspirasi baru di penjara. Antara lain dari umat Kristiani yang kerap mencucikan pakaiannya selama dirinya dalam penjara.

“Bagaimana saya tidak sadar, di dalam penjara yang datang ke saya bawa makanan (itu) orang kristen. Hahaha. Orang kristen itu yang bikin cuci baju saya (mencuci baju saya), cuci baju saya, orang flores, orang timur. Tidak ribut. Ngobrol kita tentang persidangan,” kata Yahya Waloni.


Pemkot Samarinda ucapkan Selamat Tahun Baru Imlek 2022

Keluar dari penjara Yahya Waloni memiliki tampilan dan narasi baru.

Karakter itu tampak berbeda sehingga menyebabkan Deddy Corbuzier takjub.

Kepada Deddy Corbuzier, Yahya Waloni sebut dirinya bersalah. Kini dirinya belajar banyak dari kesalahannya di masa lalu.

“Saya keliru besar sekali. Saya tidak boleh begitu sebenarnya. Saya merenung di dalam penjara,” kata Yahya Waloni dalam unggahan video di channel youtube Deddy Corbuzier.

Selain ceritakan kebaikan dari orang yang kristen di dalam penjara, Yahya Waloni juga sampaikan pengalaman-pengalaman di luar pengetahuannya.

Antara lain dia pernah mengalami hal misterius ketika kakinya selalu ditarik setiap jam 2 malam. Namun siapa yang menyeret kakinya Yahya Waloni tidak tahu.

Selain itu, Yahya Waloni juga kerap mendengar suara orang setengah mati.

"28 hari saya di kamar isolasi. Setiap jam 1-jam 2 malam kaki saya selalu ditarik. Kayaknya disuruh bangun untuk tahajud. Setelah saya mulai tahajud, orang menangis sedih. Kayak lehernya ini dipotong. Saya periksa di ruang sampah. Tidak ada orang yang bersuara," kata Yahya Waloni.

Dalam wawancaranya dengan Deddy Corbuzier itu, Yahya Waloni juga sampaikan pesan kepada para pendakwah untuk tidak melakukan kesalahan yang sama.

“Saya mesti berubah. (penjara adalah) Miniatur yang sangat baik, untuk kita merubah tata kehidupan, kelola perilaku kita lah,” ujar Yahya Waloni.

Sebelumnya, Pendakwah Yahya Waloni kerap memberikan pernyataan kontroversial yang menyinggung agama lain selain islam.

Kemudian dirinya dipenjara dalam waktu 5 bulan. Dia didakwa menyebarkan informasi yang memuat ujaran kebencian berdasarkan SARA.


Awalnya dia mengira akan dipenjara selama 5-7 tahun. Namun Jaksa Penuntut Umum menuntutnya 7 bulan penjara. Tapi putusan Hakim memvonisnya 5 bulan penjara.

"Dalam hati saya alhamdulillah 7 bulan. Kalau 7 tahun pun saya terima," kata Yahya Waloni.

Vonis 5 bulan penjara untuk Ustaz Yahya Waloni itu disampaikan Majelis Hakin PN Jakarta Selatan, Selasa (11/1/2022).

Yahya Waloni terbukti melakukan tindak pidana ujaran kebencian sesuai Pasal Pasal 45a Ayat (2) Jo Pasal 28 Ayat (2) Undang-Undang (UU) Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) atau Pasal 156a KUHP atau Pasal 156 KUHP.

Yahya Waloni kemudian keluar dari penjara Bareskrim Polri Senin (31/1/2022) malam. Yahya Waloni lalu dipindahkan ke penjara Cipinang. (Redaksi)

Baca berita kami lainnya di
Tag berita:
POPentertainment