"Presiden Jokowi, ini dalam 10-15 tahun lagi akan muncul seperti kita main pingpong ini. Setiap orang nanti bisa beli lahan virtual, bisa bangun bisnis virtualnya sendiri, dan juga akan ada mal virtual, gym virtual, wisata virtual," ujar Jokowi mengucapkan ulang informasi dari Mark ketika menghadiri pembukaan Gerakan Akselerasi Generasi Digital di Jakarta, Rabu (15/12/2021) lalu melalui Youtube Sekretariat Kabinet.
Usai mendengarkan penjelasan Mark Zuckerberg, Jokowi tidak bisa langsung memahami maksudnya. Jokowi baru memahami ketika perusahaan teknologi di luar negeri diketahui aktif merencanakan metaverse.
Jokowi mengajak seluruh elemen di Indonesia belajar tentang metaverse. Jokowi meminta agar fenomena metaverse menjadi pemicu mengembangkan teknologi.
Beberapa contoh perusahaan menuju metaverse disebut Jokowi antara lain Facebook (Meta), Epic Games, Roblox, dan Microsoft. Jokowi menyatakan Indonesia membutuhkan strategi untuk menghadapi metaverse di masa mendatang.
"Negara kita perlu menyiapkan sebuah strategi agar kita tidak tertinggal jauh oleh negara lain," ujar Jokowi.
Jokowi menyadari Negara Indonesia punya potensi pasar digital yang sangat besar. Dia memberikan instruksi kepada Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim, untuk menyiapkan sumber daya manusia untuk mendukung sektor digital.
"Potensi pasar digital kita ini berkembang dan sangat besar. Jangan yang ngambil nanti orang lain," ujar Jokowi. (Redaksi)