POPNEWS.ID - Kelangkaan MinyaKita yang terjadi di sejumlah daerah di Indonesia, tidak terjadi di Kota Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim).
Sebagaimana diketahui, MinyaKita merupakan merek dagang yang dimiliki Kementerian Perdagangan dan sudah terdaftar di Kementerian Hukum dan HAM.
MinyaKita kemudian didistribusikan ke seluruh Indonesia dengan harga eceran tertinggi (HET) Rp 14.000 per liter.
Meskipun mengalami kelangkaan di beberapa daerah lainnya, Kepala Fungsional Pengawas Perdagangan Kota Samarinda Heny Kartika menyampaikan hal tersebut tidak terjadi di Kota Samarinda.
“Walaupun pemasok MinyaKita saat ini tidak sebanyak dulu, tapi untuk distribusi di pasar Samarinda masih aman, hal ini dilihat dari data validasi di beberapa pasar,” ujar Heny.
Dinas Perdagangan (Disdag) Samarinda sudah mengambil langkah antisipasi agar MinyaKita tidak terjadi kelangkaan, di antaranya dengan operasi pasar menggunakan mobil pengendali inflasi setiap Rabu di pekan pertama dan pekan terakhir setiap bulannya.
“Program ini sudah dimulai, untuk perdana kami akan ke Pasar Bantuas setelah itu ke pasar lainnya dan akan terus dilakukan hingga akhir tahun,” paparnya.
Mereka juga menggelar pasar murah setiap bulan suci Ramadan.
“Alasan kami mengadakan program ini saat Ramadhan karena daya beli masyarakat itu tinggi dari bulan yang lainnya,” sebut Heny.
Disdag Samarinda menggandeng para pelaku usaha yang ada di Kota Tepian saat menggelar pasar murah.
Untuk pembelian apapun di program pasar murah terbuka untuk umum tanpa adanya persyaratan tertentu yang penting semampunya.
“Rencananya tahun ini akan dilakukan di enam titik daerah pinggiran Kota Samarinda, untuk detail lokasi dan waktu nya masih direncanakan,” bebernya.
(Advetorial)
