POPNEWS.ID - Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVII yang berlangsung di Solo, Jawa Tengah, pada 6-13 Oktober 2024 telah menandai momen penting bagi atlet disabilitas di Indonesia.
Ajang ini tidak hanya memperebutkan medali, tetapi juga menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya inklusi dan aksesibilitas bagi penyandang disabilitas dalam olahraga.
Asisten Deputi Olahraga Andalan, Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora RI, Budi Ariyanto, menyampaikan harapan bahwa Peparnas XVII Solo akan melahirkan bibit-bibit atlet disabilitas elite Indonesia, khususnya untuk persiapan menuju Paralimpiade 2028 di Los Angeles, Amerika Serikat.
Sementara itu, Kepala Bidang Pembudayaan Olahraga Dispora (Dispora) Kalimantan Timur (Kaltim), Bagus Surya Saputra Sugiarto, mendukung penuh langkah Kemenpora RI.
Walaupun belum mencapai posisi 10 besar, kontingen Kaltim berhasil naik dari peringkat 15 pada Peparnas sebelumnya menjadi peringkat 13.
"Hasil ini membuktikan bahwa atlet-atlet dari Kaltim mampu bangkit dan menunjukkan prestasi luar biasa," tutur Bagus Surya Saputra.
Bagus menjelaskan bahwa pencapaian ini adalah hasil dari kerja sama semua pihak, termasuk dukungan penuh dari Dispora Kaltim.
“Dari sisi penganggaran, pembinaan, hingga pengawasan, semuanya sudah berjalan dengan baik. Target kami memang masuk 10 besar, namun karena berbagai kendala teknis di lapangan, Kaltim berada di posisi 13. Alhamdulillah, ini tetap pencapaian yang membanggakan,” ujarnya.
Dispora Kaltim terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pembinaan melalui program pelatihan yang melibatkan atlet, pelatih, dan juri disabilitas di seluruh kabupaten/kota di Kaltim.
Selain itu, Dispora juga mengadakan seminar olahraga layanan khusus di Balikpapan bulan lalu, bekerja sama dengan Ketua NPCI Kaltim, untuk memperkuat kapasitas organisasi NPCI di tingkat daerah.
“Kami sudah memiliki program pelatihan juri dan wasit untuk disabilitas, yang melibatkan 10 kabupaten/kota di Kaltim. Harapannya, masing-masing Dispora di tingkat kabupaten/kota bisa turut serta dalam pembinaan ini,” jelas Bagus.
Melihat dominasi usia lanjut pada atlet disabilitas yang ada, Dispora Kaltim berupaya mencari dan merekrut bibit-bibit baru guna memperkuat kontingen di masa depan.
“Kami ingin mencari bakat-bakat baru yang dapat dikembangkan kapasitasnya sebagai atlet. Atlet yang sekarang sebagian besar sudah berusia lanjut, jadi kami akan lebih fokus pada pencarian bibit muda,” tambah Bagus.
Bagus Surya Saputra menegaskan bahwa Dispora Kaltim akan terus mendukung upaya peningkatan prestasi olahraga masyarakat, khususnya untuk menjadi penyangga Ibu Kota Negara (IKN) di masa depan.
Dengan demikian, Kaltim diharapkan dapat melahirkan atlet-atlet handal di berbagai cabang olahraga, baik olahraga masyarakat maupun olahraga prestasi. (adv/disporakaltim)