"Yang BUMN 0,4 persen. Ini 2 persen lebih," kata Jokowi.
Karena itu, Jokowi meminta agar pemerintah tak usah cari investor lagi.
Pemerintah cukup diam saja sekaligus konsisten membeli barang-barang yang diproduksi di pabrik dan UMKM lokal.
"Bodoh sekali kita kalau tidak melakukan ini," kata Jokowi.
Jokowi menemukan fakta bahwa pelaku pengadaan barang dan jasa justru beli produk impor.
Melihat itu Jokowi melarang tren ini berlanjut. Alasannya pengadan barang dan jasa melalui impor bisa memicu terjadinya capital outflow.
Perhitungan Jokowi, jika dana sebesar tadi dialihkan ke dalam negeri, akan menjadi investasi sehingga membuka sekira 2 juta kesempatan kerja bagi masyarakat.
Tak hanya itu, Jokowi juga singgung contoh pengadaan seperti CCTV yang harus diimpor.
CCTV dikethui bisa diproduksi di dalam negeri.
"Apa-apaan ini? Dipikir kita bukan negara yang maju, buat CCTV saja beli impor," kata Jokowi.