Namun, beberapa komoditas seperti cabai dan bawang sempat mengalami kenaikan harga, yang menurut Nurrahmani disebabkan oleh faktor alam.

“Di daerah penghasil cabai, seperti Jawa Timur dan Surabaya, gagal panen dan curah hujan tinggi sempat mengganggu pasokan. Kami sudah mengimpor cabai dari daerah lain, seperti Makassar,” ujarnya.

Terkait dengan harga gula yang sempat meresahkan UMKM, ia memastikan bahwa komunikasi dengan distributor berjalan baik, dan stok gula juga dalam keadaan terkendali.

“Untuk mengantisipasi lonjakan harga, Pemkot Samarinda akan menggelar pasar murah di 20 titik di seluruh kecamatan,” tuturnya.

Ia berharap dengan adanya pasar murah masyarakat dapat lebih mudah mengakses kebutuhan pokok dengan harga yang lebih stabil dan terjangkau selama bulan puasa dan Lebaran.

“Pasar murah ini kami adakan dua kali untuk membantu masyarakat memperoleh bahan pokok dengan harga lebih terjangkau,” pungkasnya. (*)