Jumat, 20 September 2024

Advertorial Pemkot Samarinda

Investor Lokal Ingin Sulap Gedung Plaza 21 Jadi Hotel, Menunggu Persetujuan Pemkot Samarinda

Rabu, 8 Februari 2023 15:0

BANGUNAN GEDUNG - Gedung Plaza 21 Samarinda/ Foto: IST

POPNEWS.ID - Investor lokal dikabarkan tertarik untuk menyulap gedung Plaza 21 menjadi hotel.

Kawasan tersebut, sebelumnya memang ingin dijadikan sebagai sumber pendapatan asli daerah (PAD) melalui Dinas Perdagangan dengan menjadikannya sebagai lahan parkir. 

Namun, rencana itu masih belum berjalan. 

Terbaru, ada potensi pemanfaatan aset yang bisa didapatkan Pemkot Samarinda jika investor lokal benar-benar ingin menjadikan gedung tersebut sebagai hotel. 

Hal itu disampaikan Wali Kota Samarinda Andi Harun, saat ditemui usai melakukan rapat presentasi kerjasama pemanfaatan barang milik daerah Gedung Plaza 21.

"Ada penawaran yang masuk ke Pemkot. Jadi investor lokal ingin menjadikan gedung Plaza 21 sebagai hotel," kata Andi Harun saat ditemui usai rapat, Rabu (8/2/2023). 

Rencananya mereka (investor) akan investasi nilainya kurang lebih Rp 35 miliar. 

Nantinya akan ada penambahan 1 lantai lagi, serta dibuat menjadi 100 kamar.

Andi Harun juga menjelaskan jika tawaran tersebut diterima, Pemkot Samarinda bakal mendapatkan uang di luar dari nilai investasi.

"Jika mereka diberi kesempatan untuk berinvestasi, maka Pemkot akan mendapatkan sebesar Rp 150 juta pertahun. Kemudian bagian deviden dari hasil keuntungan itu sebesar 5 persen pertahun," ujarnya.

Meski demikian, Andi Harun tak serta merta langsung memberi restu.

Apalagi dengan kondisi bangunan yang telah lama tidak ditempati.

"Letaknya memang strategis banget ya. Jadi tak salah kalau dilirik investor. Kita juga sambut baik penawaran tersebut. Tapi ada beberapa hal yang harus kita pastikan dahulu terkait struktur bangunannya," ujarnya. 

Orang nomor satu di Kota tepian ini mengatakan bahwa bangunan itu sekarang memang bisa dimanfaatkan.

Namun, pihaknya akan melakukan audit fisik bangunan terlebih dahulu.

Jika nanti audit fisik selesai, baru pihaknya coba bicarakan lagi terkait keuntungan dan teknis pengelolaannya.

(Advetorial)

Baca berita kami lainnya di
Tag berita:
POPentertainment