Senin, 13 Mei 2024

Kabar Trending

Heboh, Nikuba, Mesin Pengubah Air Jadi Bahan Bakar asal Indonesia Dilirik Produsen Supercar Italia

Jumat, 7 Juli 2023 11:29

Aryanto Misel dan alat Nikuba

"Kalau di sains kita harus berhati-hati, kita lihat bersama-sama kita lakukan pengembangan sampai terbukti secara sainstifik di komunitas ilmiah. Tapi kita dukung," sambungnya.

Masih Perlu BBM

Ahli Konversi Energi dari Fakultas Teknik dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung (ITB), Tri Yuswidjajanto Zaenuri, buka suara soal Nikuba. Dia menjelaskan teknologi pengubah air menjadi hidrogen untuk bahan bakar kendaraan bermotor sejatinya merupakan teknologi lama.

"Itu (teknologi) sudah lama banget. Coba lihat saja di (situs jual beli) Tokopedia, tulis 'Joko Energy', keluar semua alatnya itu. Jadi yang ngembangin udah banyak. Termasuk (tutorialnya) di Youtube, juga udah banyak banget," kata pria yang akrab disapa Yus.

Yus mengungkapkan teknologi seperti itu sudah dikembangkan sejak 1960-an, karena sudah banyak orang yang mengenal konsep elektrolisa air. Sekadar diketahui, elektrolisa air merupakan penguraian senyawa air (H2O) menjadi oksigen (O2) dan hidrogen (H2) dengan menggunakan arus listrik yang melalui air tersebut.

Yus juga mengatakan teknologi tersebut tak sepenuhnya bisa menggantikan bensin. Dia menjelaskan untuk bisa menggunakan air sebagai bahan bakar pengganti tidak hanya dibutuhkan aki, tapi tetap membutuhkan bensin. Jika memakai air saja untuk proses ini, hal itu tidak akan cukup.

"Lama-lama aki bisa tekor karena secara keseimbangan energi tidak cukup. Lebih besar untuk memproduksi daripada yang berguna. Jadi tak hanya butuh aki, tapi juga tetap butuh bensin," tambahnya.

Bisa Hemat BBM Hingga 20 Persen

Profesor riset BRIN Eniya Listiani Dewi, dia mengatakan bahwa Nikuba tidak bisa sepenuhnya menggantikan BBM dengan air. 

Meski begitu, dengan Nikuba penggunaan BBM bisa lebih efisien sekitar 3-20%. Meski sepeda motor tersemat Nikuba, Eniya menegaskan, kendaraan masih tetap menggunakan atau membutuhkan BBM.

"Kalau prediksi kita kan dimasukkan ke ruang pembakaran dan menyempurnakan piston di sepeda motor itu. Dari situ intinya bahwa BBM masih dipakai, jadi bukan pengganti BBM. 

Tetapi dia menyempurnakan pembakaran di ruang bakarnya, nah itu yang bisa saya jelaskan soal temuan itu," tutur Eniya. (*)

 

Halaman 
Baca berita kami lainnya di
Tag berita:
POPentertainment