Selain dari peternak lokal, 40 persen hewan kurban didatangkan dari luar daerah, di antaranya Nusa Tenggara Timur (NTT), Sulawesi dan Pulau Jawa (khusus kambing).
Distanak Kukar memilih untuk mendatangkan sapi dari NTT dan Sulawesi karena hewan dari daerah tersebut dipastikan bebas dari wabah Penyakit Mulut dan Kaki (PMK) serta Lumpy Skin Disease (LSD).
NTT juga memiliki kebijakan melarang masuknya sapi dari luar daerah, yang menjamin sapi lokal bebas penyakit.
Kendati hewan dari NTT dan Sulawesi dianggap aman, Distanak Kukar tetap melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap hewan yang dikirim.
Hal ini dilakukan sebagai langkah kewaspadaan untuk memastikan hewan kurban dalam kondisi sehat dan siap untuk dikurbankan.
"Kita periksa sapi-sapi yang dari luar itu kesehatannya. Jika nanti ada gejala PMK, kita tahan sapinya. Jadi nanti setiap ternak pedagang diperiksa dinas," jelas Aji.
Dengan langkah-langkah ini, Pemerintah Kabupaten Kukar berharap dapat menyediakan hewan kurban yang sehat dan layak konsumsi bagi masyarakat pada Hari Raya Iduladha 2024. (adv)