Meski demikian, lanjut Hamdi, ada sebagian masyarakat juga yang kurang menghendaki pilpres berjalan sekali putaran, meski jumlahnya tidak signifikan.
Tetapi, ia coba paparkan beberapa alasannya. Yakni, mengurangi potensi kecurangan 25,8%, mengurangi kemungkinan mobilisasi dukungan 9,2%, menjamin azas demokrasi 4,1% dan memaksimalkan anggaran yang sudah disiapkan untuk dua putaran 2,9%.
“Kita tanya lagi yang berikutnya yang dua putaran, kalau anda senang dua putaran itu apa alasannya paling sering keluar paling pertama 25,8% bahwa itu mengurangi potensi kecurangan, mengurangi kemungkinan mobilisasi dukungan, menjamin azas demokrasi,” paparnya.
Lebih jauh Hamdi mengatakan, jika pilpres sekali putaran menurut responden yang akan keluar sebagai pemenang adalah pasangan Prabowo-Gibran sebesar 51,3%, Anies-Muhaimin 25,3% dan Ganjar-Mahfud 23,4%.
“Dan pilpres satu putaran menurut responden sebanyak 78,6% wajar, sementara 21,4% tidak wajar,” ucapnya.
Selain itu, lanjut Hamdi, meskipun pilpres berjalan dua putaran, Prabowo-Gibran diprediksi tetap menjadi pemenang.
Dalam simulasi head to head Prabowo-Gibran 48% vs Ganjar – Mahfud 31,4%. Sementara Prabowo – Gibran 49,6% Vs Anies – Muhaimin 30%. (*)