POPNEWS.ID - Pelaksanaan Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) dinilai belum berjalan optimal di Kota Samarinda.
Hal ini disampaikan Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Mohammad Novan Syahronny Pasie, usai melakukan peninjauan langsung ke dua puskesmas, yaitu Puskesmas Pasundan dan Puskesmas Sambutan.
Menurut Novan, meskipun program ini telah memenuhi standar dasar pelayanan, sejumlah kekurangan masih ditemukan di lapangan.
“Masih ada beberapa puskesmas yang melaporkan kekurangan, seperti fasilitas penyimpanan dan alat penunjang yang belum lengkap,” ujar Novan.
Dari hasil peninjauan tersebut, Novan mengungkapkan beberapa kendala yang dihadapi, seperti kekurangan gudang penyimpanan untuk peralatan medis dan keterbatasan armada ambulans, di mana saat ini hanya tersedia satu unit, sementara standar pelayanan minimal mengharuskan dua unit per puskesmas.
“Ambulansnya juga kurang, karena hanya ada satu unit. Idealnya minimal dua unit agar pelayanan bisa maksimal,” jelasnya.
Selain keterbatasan fasilitas, Novan juga menyoroti rendahnya partisipasi masyarakat dalam memanfaatkan program cek kesehatan gratis ini.
Padahal, secara fasilitas, kedua puskesmas tersebut sudah siap menjalankan program sesuai standar yang ditetapkan.
“Kalau sesuai standar sudah siap, hanya saja masyarakat belum banyak yang memanfaatkannya,” ujar Novan.
Novan berharap pemerintah kota melalui Dinas Kesehatan dapat menggencarkan sosialisasi agar masyarakat lebih mengetahui dan memanfaatkan program ini.
“Kalau indikator kota sehat memang minim kunjungan ke puskesmas, tapi harapan kami program ini bisa digencarkan supaya masyarakat sadar pentingnya cek kesehatan rutin,” tegasnya.
Novan menegaskan bahwa program cek kesehatan gratis merupakan inisiatif baik yang harus didukung secara penuh, baik oleh pemerintah maupun masyarakat.
Dengan fasilitas yang memadai dan sosialisasi yang intensif, diharapkan program ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan sejak dini. (adv)