Erick juga menyinggung soal pengecekan yang dilakukan Argentina sebelum datang ke Indonesia melawan Timnas Indonesia.
Erick menyebut pengecekan lapangan yang dilakukan itu merupakan standar yang dilakukan Argentina demi keselamatan pemain saat pertandingan.
"Contoh kemarin tim Argentina. Teman-teman media tahu, dia kirim orang dulu melihat begini, begini, latihannya di sini, dia pilihannya di sini, itu standar dia belum tentu standar FIFA.
Tapi paling tidak sudah mendekati standar FIFA. Dia mau pemainnya jangan cedera, itu contoh," jelasnya.
Lebih lanjut, Erick menyebut FIFA memiliki standar sendiri untuk turnamen resmi FIFA. Erick lantas menyinggung sejumlah stadion direnovasi untuk persiapan Piala Dunia U-20.
"Tetapi, kalau standar FIFA, itu stadion-stadion yang akan dipakai untuk kejuaraan resmi FIFA, ada standarnya lagi.
Contoh ketika kita merenovasi stadium untuk kejuaraan U-20, sudah direnovasi, sudah bagus, FIFA datang, 'nggak, masih kurang'.
Ingat nggak yang saya bercanda, 'oh rumput juga ada dijahit' kan udah nggak terlalu ngikutin, baru tahu ada dijahit ya, mesinnya dari Inggris, itu standar," tutur Erick.
"Yang pertandingan internasional sama Argentina nggak ada standar rumput dijahit. Karena kenapa? Mungkin pertandingannya sekali. Kalau ini kan turnamen, dalam satu minggu itu ada 4-5 pertandingan.
Kalau rumputnya disleding bolong, itu kan memang ada standarnya dia. Jadi dari 22 stadion itu, ada yang standar internasional, ada yang didorong oleh pemerintah untuk U-17, kan banyak stadium yang standar internasional atau standar FIFA, kan lebih bagus," tuturnya. (*)