Dalam tweetnya, Musk mengaitkan dengan laporan Reuters pada 2 Mei 2022 tentang masalah spam dan akun palsu di Twitter.
Twitter dalam laporan keuangan kuartal 1 mengatakan akun palsu atau spam adalah kurang dari 5% total pengguna aktif pada 3 bulan pertama 2022.
Twitter mengatakan angka sampel mereka masuk akal.
Namun data ini tidak diverifikasi secara independen dan mungkin lebih tinggi jumlahnya.
Twitter memang telah memiliki masalah spam selama bertahun-tahun.
Twitter juga sebelumnya telah mengakui bahwa mengurangi akun palsu dan jahat adalah penting agar Twitter terus tumbuh.
Tidak jelas mengapa Elon Musk meminta penundaan karena data Twitter terbaru ini.