"Keinginan capres Anies ujug-ujug ingin menjadi leader di kepimpinan global menunjukkan gagal paham tentang hubungan internasional," jelasnya.
"Keberhasilan Indonesia sebagai Presidency G20 dengan standar tinggi, keketuan ASEAN yang berhasil dalam membawa ASEAN menjadi mitra penting negara-negara maju," lanjut dia.
Waketum Partai Bulan Bintang non-aktif ini juga mencontohkan pada saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang diterima oleh Presiden Ukraina dan Rusia, di saat dalam kondisi perang.
Menurutnya, hal itu menjadi bukti Indonesia telah menjadi negara dengan yang memiliki kekuatan kepemimpinan global.
"Dalam krisis di Gaza sikap Indonesia menjadi rujukan bagi negara-negara saat voting mengecam Israel," paparnya.
Maka, menurutnya, pernyataan Anies ingin menjadi top leader hanyalah bualan.
Dia menilai dengan sikap Anies seperti itu, sama dengan tidak mengakui keberhasilan kepemimpinan yang ada saat ini.
"Sekali lagi keinginan Anies membawa misi kebudayaan saat berkunjung ke luar negeri menandakan bahwa batapa minimnya referensi," tuturnya.
"Misi kebudayaan Indonesia sudah mendunia dengan kerja sama selama ini dengan pemprov, KBRI , swasta, dan BUMN dalam berbagai pameran termasuk dalam dalam pameran dagang pun misi kebudayaan masuk di dalamnya," imbuh dia.
Sebelumnya diberitakan, Anies Baswedan berbicara mengenai visi-misinya tentang hubungan internasional bernegara.