Pasalnya, oven tradisional miliknya, seperti oven tradisional lainnya di berbagai wilayah Kalba, terisi air yang tergenang akibat banjir yang terus berlanjut akibat hujan deras yang melanda Pantai Timur negara tersebut.
“Kami terus-menerus mengalirkan air dari tandoor. Seluruh area terendam banjir, dan air merembes ke dalam oven dari dalam tanah. Kami berada di sini, menguras air sekitar 15 kali sehari. Membiarkan air berada di dalam oven akan merusaknya,” kata Muzammil Khan, Pembuat Roti Tandoor di Al Qeram Bakery di Kalba.
Toko roti tersebut menjual hampir seribu roti setiap hari dan menjadi sumber kehidupan bagi ratusan orang yang tinggal di sekitarnya. “Kami menjual roti seharga Dh1 dan orang-orang yang bekerja dan tinggal di lingkungan tersebut bergantung pada kami untuk makan siang dan makan malam.
Berdasarkan pengalaman saya sebelumnya, saya rasa saya tidak akan bisa menyalakan oven saya untuk satu bulan ke depan,” terangnya.
“Kami akan mengalami kerugian lebih dari Dh50.000 karena kami harus menghentikan operasi kami sampai air benar-benar surut,” lanjutnya.
Tim Khaleej Times menjelajah kawasan Industri Kalba, melewati genangan air, untuk menilai kerugian yang dialami pemilik usaha di pabrik, gudang, dan perusahaan skala kecil.
Sebuah pabrik furnitur di Kalba mengalami kerugian yang cukup besar, termasuk persediaan, produk baru, dan mesin senilai beberapa ratus ribu.