Entah pakai jeriken, disedot dari mobil atau motor pribadi, atau mungkin ada permainan dari oknum SPBU,” tambah Jasno.
Ia mengatakan bahwa kegiatan penjualan BBM eceran tidak dapat dipandang sebelah mata.
Sebab, kemacetan panjang SPBU juga dapat diminimalisir berkat penjual eceran.
“Kecuali, kalau pemerintah mau bangun banyak Pertashop yang tersebar di semua wilayah Samarinda.
Dari pusat sampai pinggiran,” sambungnya.
Apabila pemerintah mengizinkan warganya yang jauh dari SPBU untuk membuka Pertashop sendiri, Jasno optimistis hal ini bakal sangat membantu selama yang dijual bukan BBM jenis Pertamax.
”Mesti Pertalite karena memang jauh lebih murah untuk masyarakat pinggir kota,” imbuhnya. (*)