POPNEWS.ID - Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) Ikatan Dokter Indonesia (IDI) telah resmi memberhentikan mantan Menteri Kesehatan (Menkes) Prof. Dr. dr. Terawan Agus Putranto, Sp.Rad(K) dari keanggotannya sebagai anggota IDI.
Konsekuensi dari dipecatnya Mantan Menkes dr. Terawan sebagai anggota IDI adalah ia tidak bisa mendapatkan rekomendasi untuk mengurus Surat Izin Praktek.
Jadi, dokter Terawan tidak bisa lagi praktek melayani pasien di Indonesia karena tidak memiliki SIP.
Adapun isi keputusan MKEK:
1. Pemberhentian secara permanen kepada Prof Dr dr Terawan Agus Putranto, SpRad(K) sebagai anggota IDI.
2. Pemberhentian tersebut dilaksanakan oleh PB IDI selambat-lambatnya 28 hari kerja.
3. Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Keputusan ini merupakan hasil rapat khusus MKEK dalam Muktamar PB IDI di Banda Aceh.
Keputusan Majelis Kehormatan Etik Kedokteran Ikatan Dokter Indonesia (MKEK IDI) itu dibacakan dalam Muktamar ke-31 IDI di Banda Aceh, Jumat (25/3/2022).
Ketua Panitia Muktamar ke-31 IDI dr. Nasrul Musadir Alsa membenarkan hal tersebut.
“Keputusannya memang begitu,” ujarnya kepada Portal Indonesia.
Respon atas Pemberhentian Terawan dari IDI
Keputusan itu ditentang oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Radiologi Indonesia (PDSRI).
PDSRI menyatakan pernyataan lewat surat resmi yang dilayangkan kepada PB IDI.
Surat itu bernomor 018/PDSRI/III/2022 yang ditandatangani Ketua Umum PDSRI dr Hartono Yudi Sarastika dan Sekretaris Umum PDSRI dr Reyhan Eddy Yunus.
Surat itu ditujukan kepada Ketua Umum PB IDI.
“Sehubungan dengan putusan Muktamar IDI XXXI Banda Aceh pada 25 Maret 2022 tentang pemberhentian tetap dari keanggotaan IDI kepada anggota kami sejawat Prof. (HC) Dr. dr. Terawan Agus Putranto, Sp. Rad (K) bersama ini kami menyatakan keberatan,” bunyi surat tersebut dikutip SINDOnews, Sabtu (26/3/2022).
PDSRI menyebut pernyataan keberatan ini diajukan mengingat pasal 8 ayat 4 ART IDI yang berbunyi
“Anggota yang diskors dan atau diberhentikan dapat melakukan pembelaan dalam forum yang ditunjuk untuk itu”
“Kami mohon putusan ini ditinjau kembali. PDSRI membuka komunikasi dan kerja sama dengan PB IDI dalam penyelesaian masalah ini. Kami berharap pernyataan keberatan ini dapat segera ditindaklanjuti,” demikian kutipan surat itu.
Pemberhantian dr. Terawan juga disampaikan Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad.
Dasco Ahman menilai, keputusan MKEK tersebut berbahaya bagi masa depan dunia kedokteran di Indonesia.
"Kenapa putusan ini berbahaya? Terus terang begini, dengan adanya rekomendasi MKEK ini saya khawatir akan menjadi yurisprudensi bagi masalah serupa di masa yang akan datang, sehingga menyebabkan para dokter-dokter kita takut untuk mencoba dan berinovasi dengan berbagai riset-risetnya," kata Dasco, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (26/3/2022).
Dasco juga jelaskan, IDI idealnya sebagai sebuah organisasi profesi yang diberikan kewenangan cukup luas oleh UU Praktik Kedokteran, harus bisa lebih mengayomi dan membina para anggotanya serta terbuka dengan berbagai inovasi dan kebaruan di bidang kesehatan, farmasi dan kedokteran.
"Saya minta Kementerian Kesehatan untuk memberi atensi dan mengkaji rekomendasi yang keluarkan oleh MKEK IDI tersebut, terutama dari aspek hukum dan peraturan perundang-undangan," ujar Dasco.
"Saya tegaskan bahwa ini bukan hanya soal Pak Terawan ya. Tetapi ini tentang masa depan dunia kedokteran kita, masa depan dunia farmasi kita, agar lebih mandiri dan berdikari. Jangan sampai sebuah inovasi atau prestasi yang harusnya diapresiasi, ini malah diganjar dengan sanksi," sambung politikus Partai Gerindra itu.
Siapa dr. Terawan
Letnan Jenderal TNI (Purn.) Prof. Dr. dr. Terawan Agus Putranto, Sp.Rad(K) pernah memegang jabatan penting di Indonesia.
Karir Pemerintahan
1. Menteri Kesehatan Republik Indonesia ke 19
2. Kepala Rumah Sakit Pusat TNI Angkatan Darat Gatot Subroto ( 2015)
3. Ketua Tim Dokter Kepresidenan ( 2009)
Penghargaan militer
1.Bintang Mahaputra Nararya
2.Bintang Yudha Dharma Pratama
2.Bintang Kartika Eka Paksi Pratama
Dua fakta lainnya tentang dokter Terawan adalah Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan Dr Terawan pernah sembuhkan salah satu pemimpin dunia.
Jokowi kirim Dokter Terawan untuk pantau kesehatan Ani Yudhoyono.
Dokter Terawan juga pernah jdi Ketua International Committee on Military Medicine (ICMM) - Ketua Dokter militer Dunia memimpin para dokter militer dari 114 negara.(Redaksi)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.