Selain itu, Dispora Kaltim juga memperluas pendekatan melalui program advokasi masyarakat, termasuk penyuluhan dan sosialisasi di tingkat lokal.
"Kami ingin pemuda tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga berperan aktif sebagai agen perubahan di lingkungannya. Melalui penyuluhan ini, mereka diharapkan dapat menjaga diri dan membantu orang lain agar tidak terjebak dalam penyalahgunaan narkoba," tambah Bahri.
Menurut Bahri, program ini bukan hanya bertujuan untuk melindungi pemuda dari bahaya narkoba, tetapi juga untuk membangun komunitas yang lebih kuat dan sadar akan pentingnya gaya hidup sehat.
"Pemuda adalah masa depan. Jika mereka sadar dan bertindak sekarang, dampaknya akan sangat besar bagi Kalimantan Timur ke depan," pungkasnya.
Dengan adanya program ini, Dispora Kaltim berharap dapat menciptakan kesadaran kolektif di kalangan pemuda dan masyarakat untuk menjauhi narkoba serta menjadikan pemuda sebagai agen perubahan dalam menciptakan lingkungan yang bebas dari narkoba. (adv/disporakaltim)