Jumat, 22 November 2024

Diskusi Berdamai dengan Air, Pemkot Samarinda Hadirkan Sejumlah Pembicara dari Berbagai Disiplin Ilmu

Sabtu, 7 September 2024 14:25

Foto Bersama usai kegiatan diskusi/ist

POPNEWS.ID -  Guna mewujudkan Samarinda menjadi kota berketahanan iklim, Pemkot Samarinda melalui Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Baperidda) menggelar Forum Group Discussion (FGD).
 
Kegiatan itu berlangsung di Hotel Mercure Samarinda, Beberapa waktu yang lalu dengan mengusung tema "Berdamai dengan Air Menuju Kota Berketahanan Iklim".
 
Kegiatan itu menghadirkan sejumlah pembicara dari berbagai disiplin ilmu yang membahas strategi menghadapi perubahan iklim di kota-kota besar, termasuk Samarinda.
 
Wali Kota Samarinda Andi Harun turut memaparkan tujuh aspek perencanaan kota berketahanan iklim yang tengah disiapkan untuk menghadapi tantangan iklim di masa mendatang.
 
Selain Andi Harun, kegiatan itu juga menghadirkan Boby Ali Azhari, Kepala Pusat Pengembangan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Wilayah I, yang menjelaskan konsep Kota Ramah Air sebagai solusi pembangunan berketahanan iklim.
 
Iwan Rudiartono dari Universitas Diponegoro turut berkontribusi dengan presentasinya tentang Aksi Perubahan Iklim Kota Samarinda.
 
Sementara itu, Irawan Asaad dari Direktorat Perubahan Iklim Dirjen Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan memaparkan kebijakan serta strategi adaptasi perubahan iklim di kawasan perkotaan.
 
Wali Kota Andi Harun menegaskan pentingnya FGD ini sebagai langkah konkret untuk menjadikan Samarinda sebagai kota yang siap menghadapi dampak perubahan iklim.
 
"Kegiatan ini bertujuan untuk mematangkan perencanaan dan program aksi ke depan dalam mewujudkan Samarinda sebagai kota berketahanan iklim," ujar Andi Harun.
 
Ia juga menyoroti ancaman bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan kebakaran hutan yang sering melanda Samarinda.
 
Andi Harun menekankan pentingnya perhatian khusus terhadap pengelolaan air di kota ini, mengingat kerentanannya terhadap bencana.
 
Dengan berbagai masukan dari para ahli dalam FGD ini, ia berharap langkah-langkah yang diambil oleh Pemkot Samarinda dapat mewujudkan kota yang tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga tangguh menghadapi perubahan iklim.
 
"Kita harus memastikan Samarinda mampu menghindari bencana hidrometeorologi. Artinya, ketika curah hujan tinggi, kita tidak kebanjiran, dan saat musim kemarau, kita tidak mengalami kekeringan. Mengingat sumber air bersih kita berasal dari sungai, keseimbangan alam harus benar-benar kita jaga," jelasnya. (*)

Baca berita kami lainnya di
Tag berita:
Berita terkait
POPentertainment