POPNEWS.ID - Eks politikus PDIP, Maruarar Sirait buka-bukaan soal figur Presiden Jokowi dalam mengerek elektabilitas partai tersebut.
Hal ini diungkapkan Ara alam sesi wawancara di kalan YouTube Akbar Faizal Uncensored yang diunggak Sabtu (10/2).
Ara menyebut, PDIP kalah di Pemilu 2004 dan 2009.
Suara PDIP mulai reborn saat Jokowi mulai dikenal publik usai menang di Pilgub DKI bersama Ahok.
Sejak saat itu, nama PDIP mulai naik di Pemiu 2014.
Dan selanjutnya menjadi juara di Pemilu 2019.
Maruarar Sirait menjanjikan kemenangan bagi paslon 02 Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024 di basis eks partainya, PDI Perjuangan dapil Jabar IX.
Ara, sapaan Maruarar Sirait membeberkan dapil Jabar IX tersebut meliputi tiga kabupaten.
Tuga kabupaten itu yakni, Kabupaten Subang, Kabupaten Majalengka, dan Kabupaten Sumedang.
Ketiga daerah tersebut diketahui menjadi ‘kandang banteng’ lantaran dalam beberapa pemilu terakhir, perolehan suara selalu dimenangkan oleh PDI Perjuangan.
“Catat baik-baik, saya janjikan kemenangan buat Prabowo-Gibran,” tegasnya.
Dia mengaku tak takut bertarung di tempat yang bukan zona nyamannya.
Bahkan ia juga tak masalah bila disebut membakar rumah lamanya sendiri.
Ia mengaku ingin menguji, apakah dapil Jabar IX tersebut masih milik PDI Perjuangan. Atau malah beralih dikuasai oleh paslon 02.
“Tinggal seminggu lagi kok. Saya tidak memulai pertarungan kalau saya tidak mengimani dan meyakininya,” jelas dia.
Mantan anggota Komisi XI DPR RI tiga periode ini mengaku masih menjaga hubungan baiknya dengan relawannya di dapil tersebut.
Ara pun optimistis bahwa suara Prabowo-Gibran bisa moncer dengan dukungan para jajaran relawan dan simptisannya.
“Dengan rendah hati relawan yang sudah 20 tahun saya janjikan rakyat percaya sama saya,” ujar dia.
Sedangkan dalam kesempatan tersebut, ia juga membeberkan alasannya keluar dari partai yang dinaunginya selama puluhan tahun.
Ara pamit karena ingin mengikuti jalur dan keyakinan dia tentang Jokowi.
“Pak Jokowi tak pernah menyuruh saya pamit, tapi saya tahu di hatinya ada Prabowo-Gibran bukan Ganjar-Mahfud,” pungkasnya. (*)