POPNEWS.ID - TNI AU mengerahkan dua pesawat jenis Cassa NC-212 Seri 200 untuk melaksanakan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) sebagai upaya antisipasi cuaca ekstrem jelang Tahun Baru di wilayah Jakarta dan Jawa Barat.
Kegiatan TMC ini dilaksanakan sejak 25 Desember 2022 dan akan berlangsung hingga 3 Januari 2023.
Adapun hingga Selasa (27/12/2022) sudah dilaksanakan tujuh sorties penerbangan dengan total angkut 5.600 kilogram garam (NaCl) yang telah disemai.
"Hingga Selasa (27/12) telah dilaksanakan tujuh sorties penerbangan dengan 5.600 kilogram Nacl yang telah disemai," tulis keterangan resmi Dinas Penerangan TNI AU, dikutip Rabu (28/12/2022).
Setiap pesawat yang berangkat untuk melakukan penyemaian membawa 800 kilogram bahan semaian garam dalam sekali terbang.
Teknik penyebaran semaian garam dilakukan manual pada koordinat yang telah ditentukan sebelumnya.
Pelaksanaan modifikasi cuaca ini ada di bawah koordinasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), serta bekerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dan BMKG.
"Setiap pesawat mampu membawa 800 kilogram bahan semaian garam atau NaCl dalam sekali terbang, dengan teknik penyebaran yang dilakukan secara manual pada koordinat yang telah ditentukan," tulis pernyataan resmi tersebut.
Sementara itu Koordinator Laboratorium TMC Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Budi Harsoyo mengatakan bahwa teknik ini digunakan untuk mencegah terjadinya hujan dengan intensitas sangat tinggi di wilayah Jakarta dan Jawa Barat.
Hal ini mengacu pada kondisi curah hujan yang tinggi beberapa hari terakhir ini.
"Strategi yang akan kami lakukan mengamankan pantura Jabar dan Jakarta, kita mencegah awan-awan yang terpantau dari radar BMKG masuk ke Jakarta dan pantura," kata Budi.
Jika biasanya TMC digunakan untuk menyemai garam pada awan untuk menurunkan hujan di titik yang mengalami kemarau atau kebakaran hutan dan lahan (karhutla), kali ini teknik penyemaian NaCl ini dimanfaatkan untuk membuang hujan pada potensi awan yang akan melintasi langit Jakarta dan Jawa Barat (Jabar).
"Kita jatuhkan lebih awal, kalau nggak disemai, maka akan jatuh di Jakarta," jelas Budi.
Terkait penyemaian NaCl tersebut, kata dia, pihaknya telah berkoordinasi dengan TNI AU untuk mengerahkan 2 pesawat Casa.
"Kita didukung 2 pesawat Casa dari Skuadron 4 Malang," papar Budi Harsoyo.
Penyemaian pun dilakukan dalam 6 sorti penerbangan, dengan tiap sorti maksimal dapat mengangkut 800 kg NaCl.
Namun tidak menutup kemungkinan akan ada tambahan sorti jika masih ada potensi hujan sangat lebat di wilayah Jabodetabek.
"Satu kali sorti penyemaian kapasitas angkutnya 800 kg. Hari ini 6 kali sorti, tapi menyesuaikan (jika perlu tambahan sorti)," tutur Budi.
Kendati demikian, Budi kembali menekankan bahwa fungsi TMC adalah memodifikasi cuaca, yakni mengurangi intensitas hujan atau memunculkan potensi awan yang akan menghasilkan hujan.
Teknologi ini tidak bisa menghilangkan potensi hujan yang ada saat ini, hanya meminimalisir intensitasnya agar tidak memicu terjadinya banjir.
"Kita tidak bisa menghilangkan, tapi bisa mengurangi intensitas (hujan)," pungkas Budi. (*)