Dan juga beberapa hewan yang ada di sana rentan terhadap infeksi SARS-CoV-2, dan beberapa dari hewan itu termasuk anjing rakun," kata Maria Van Kerkhove, pimpinan teknis WHO untuk Covid-19.
"Ini tidak mengubah pendekatan kami untuk mempelajari asal usul Covid-19.
Itu hanya memberitahu kita bahwa ada lebih banyak data, data itu perlu dibagikan secara penuh, dan semua hipotesis tetap ada," katanya.
Meski begitu, dari temuan baru yang belum dipublikasi itu mereka belum bisa membuktikan secara pasti anjing rakun itu menjadi asal usul dari Covid-19 dan menjadi hewan pertama yang menginfeksi manusia.
Itu karena virus tidak bertahan lama di lingkungan luar inangnya.
Sebab, ditemukan begitu banyak materi genetik dari virus yang bercampur dengan materi genetik dari anjing rakun, yang sangat meyakinkan bahwa hewan itu mungkin menjadi sumber utama Covid-19. (*)