Kemenangan melawan Arema menjadi harga mati karena Persib hanya menyisakan tiga laga lagi sebelum kompetisi berakhir.
Sejauh ini Persib masih berada di posisi kedua dengan raihan 60 poin dari hasil 18 kali menang, enam kali seri, dan lima kali kalah, di bawah Bali United yang sudah mengumpulkan 63 poin dari 29 laga.
Sedangkan Arema FC di peringkat ketiga dengan 58 poin, dari hasil 16 kali menang, sepuluh kali seri, dan tiga kali kalah.
Pelatih Persib, Robert Albert bertekad akan menyapu bersih semua laga tersisa dengan kemenangan.
"Tapi, kami harus berhati-hati dan cerdik melakukan pendekatan di setiap pertandingan.
Kami harus menurunkan pemain terbaik untuk terus melaju dan memenangi gelar juara," ujar Robert dalam konferensi pers virtual pre-match, Selasa (8/3).
Terlebih, kata Robert, setelah menghadapi Arema, Persib masih harus berhadapan dengan lawan berat lainnya, yakni Madura United, dan Persebaya.
Robert mengatakan, kelelahan akibat jadwal laga yang padat, menjadi masalah utama mereka menjelang kontra-Arema.
"Kami mencoba melakukan pemulihan usai memainkan laga terakhir, yang mana kami bermain dalam kondisi yang sangat berat.
Tentunya itu membuat kaki pemain kami kelelahan. Melihat jadwal di bulan Maret, Persib menjadi tim yang paling sedikit masa recovery-nya," ujar Robert.
Tak hanya itu, Persib juga terancam tak bisa menurunkan kembali penjaga gawang utamanya, Teja Paualam yang masih didera cedera.
"Kami masih menunggu kabar terbaru dari kondisi Teja," ujarnya.
Tak hanya Teja, Persib juga dipastikan masih tak dapat menurunkan Aqil Savik dan Mario Jardel. Keduanya juga masih cedera. Namun, semua pemain lainnya, ujar Robert, dalam kondisi siap bertanding.
Melawan Arema nanti, ujar Robert, skuatnya tak akan terlalu berkonsentrasi pada satu atau dua pemain, termasuk Carlos Fortes, yang dalam beberapa laga selalu menjadi penentu kemenangan Arema.
"Arema, bukan hanya dia (Fortes) seorang. Kami harus waspadai setiap pemain, terutama kombinasi di lini penyerangannya yang sangat bagus.