"Pengelolaan pertanian itu harus benar-benar bisa profesional. Untuk perhitungannya, jumlah penduduk dikalikan berapa dia makan sehari, lalu dihitung lahannya," ujar Rofik, Rabu (7/6/2023).
Menurutnya, untuk mencetak sawah saja adalah perkara yang mudah, tetapi yang sulit adalah pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM).
"Sama seperti mencetak seseorang menjadi wira usaha itu mudah, tapi untuk menciptakan mental pebisnis itu susah," terangnya.
Ia mendukung keinginan Andi Harun, namun tetap memberikan catatan agar bisa terwujud dan berjalan.
Dikatakanya, harus diperlukan kajian dari beberapa ahli di bidang pertanian, baik dari dinas maupun lembaga-lembaga pertanian yang lainnya, termasuk LSM.
"Karena sekarang ini, petani tidak seksi (kurang peminat). Padahal kalau kita lihat, hanya petani yang menjadi bos di pekerjaannya sendiri. Siapa yang mau perintah petani, tidak ada," pungkasnya. (advertorial)