Dalam rapat koordinasi yang dilaksankan secara virtual, Andi Harun melaporkan Pemkot Samarinda telah menerapkan 8 langkah untuk mencegah terjadinya peningkatan inflasi.
Termasuk untuk melaksankan intruksi Kemendagri RI tentang alokasikan anggaran pengendalian inflasi.
Diketahui, sebelumya Pemkot Samarinda telah menganggarkan sebesar Rp. 16,5 miliar dana Biaya Tidak Terduga (BTT) dan Rp. 19,5 miliar Dana Insentif Daerah (DID).
“Keseluruhan diperuntukan dalam rangka perlindungan sosial, cipta lapangan, serta peningkatan usaha mikro seperti bantuan lasung tunai (BLT) kepada UMKM, pengemudi online, petani, dan nelayan,” ujar Andi Harun.
Lebih lanjut dirinya mengatakan, jika Pemkot Samarinda juga turut merangkul TNI dan Polri untuk bersinergi bersama.
“Termasuk mengajak masyarakat Kota Samarinda untuk memanfaatkan perkarangan rumah mereka agar dapat di jadikan sebagai media tanam yang produktif dan menggencarkan operasi pasar murah hingga diahkir tahun 2022,” imbuhnya.
Ia juga mengaku, jika Pemkot Samarinda telah mendapatkan apresiasi dari Presiden RI, sebab Kota Samarinda dinilai mampu untuk mengendalikan inflasi. (advertorial)