Maka kalau menilik survei tersebut, dalam kaitan pengembangan Kota Samarinda menjadi sebuah kawasan wisata, ada dua pihak yang sangat berperan.
"Pertama adalah pelaku usaha kuliner kreatif yang menawarkan konsep Urban Lifestyle (Gaya Hidup Perkotaan). Kedua adalah pelaku usaha kuliner yang menawarkan kearifan lokal," ungkapnya.
AH mengungkapkan bahwa Kota Samarinda memiliki keberagaman budayanya juga menjadi daya tarik wisata karena adanya kuliner lokalnya sebut saja nasi kuning, amplang, dan masih banyak lagi yang lain.
"Kita melihat tren yang berkembang saat ini di masyarakat khususnya anak-anak milenial, kecenderungannya lebih banyak yang suka nongkrong atau ngumpul di café yang memiliki konsep yang unik. Entah untuk sekedar ngobrol, atau bertransaksi bisnis,"ujarnya.
"Citra Kota Samarinda yang terkenal dengan kulinernya ini harus semakin diperkuat. Salah satu strateginya memasukkan menu masakan khas Samarinda, di dalam program unggulan promosi FUGO Hotel," jelasnya.
Ia berharap dengan asanya hotel Fugo dapat berkontribusi besar untuk mendongkrak Samarinda menjadi kota populer baru yang memiliki banyak keunggulan di 5 berbagai sektor.
(Advetorial)