Apalagi, antrean puluhan dump truk tersebut dimulai dari JT K2 koridoran persis di depan pemancingan kukar hingga depan Gang Wakaf.
“Termasuk di depan gerbang perusahaan MHU, antrean dump truk itu mengganggu mobilisasi keluar-masuk unit kendaraan perusahaan,” jelasnya
Rupanya aktivitas tambang ilegal itu juga dikeluhkan warga sekitar.
Pasalnya antrean truk yang mengular yang mengangkut aktivitas warga, debu dan bongkahan kecil emas hitam yang jatuh ke jalanan juga membahayakan warga.
“Tentu cukup mengganggu, selain karena debunya, antrean truk itu juga bikin macet jalanan. Seperti tadi pagi sampai berjam-jam,” kata warga yang tinggal di sekitar RT 17 Desa Loa Kulu Kota, Kecamatan Loa Kulu.
(Redaksi)