POPNEWS.ID - Aksi kekerasan terhadap perempuan dan anak menjadi sorotan DPRD Samarinda.
Pasalnya, Kota Tepian, julukan Samarinda menjadi daerah dengan jumlah kasus kekerasan kepada perempuan dan anak tertinggi di Kaltim.
Wakil Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Sani Bin Husain meminta semua pihak untuk tidak takut melaporkan jika menjadi korban kekerasan.
“Jangan bingung dan jangan takut, silahkan saja lapor ke kami apabila melihat atau menjadi korban dari kekerasan itu.
Kami akan berada di barisan kalian semua,” kata Sani.
Sebab selain kekerasan fisik anak yang mengalami kekerasan, khususnya seksual baik dari orang terdekat akan merasa sedih, trauma berkepanjangan dan kecewa.
“Seharusnya dia (Orang terdekat) berfikir, karena perempuan dan anak itu adalah amanah dari tuhan. Tapi kok tega dia melakukan kekerasan,” tutur Sani.
DPRD juga bekerjasama dengan UPTD PPA, kecamatan, kelurahan, polsek, Satpol PP serta tim pemantau dan peduli kekerasan perempuan dan anak di Samarinda.
Sani juga i mengingatkan kepada seluruh orang tua dan keluarga untuk menjaga anak dari segala bentuk kekerasan.
“Jadi secara tegas saya berkata STOP untuk kekerasan perempuan dan anak,” pungkasnya. (*)