Ia menjelaskan, hasil proyek yang berkualitas dilihat dari sisi penyediaan jasa dan pengawasannya.
Dikatakannya, untuk menghasilkan pembangunan yang memiliki level internasional, harus jelas keseluruhan.
"Memang kalau mepet sangat berat membandingkan hal tersebut, tetapi kalau memang harga tidak memungkinkan yang jangan dimenangkan tender," jelasnya.
Selain itu, ia juga mendorong Kementerian PUPR untuk melirik potensi Kaltim sebagai penyangga IKN Nusantara.
Sehingga pembangunan dapat dirasakan oleh penduduk lokal.
"Jangan malah semuanya diambil alih BUMN, berikan kesempatan pelaku lokal untuk naik kelas agar mendapatkan pengelolaan pekerjaan yang baik," pungkasnya. (advertorial)