Hampir seperempat dari jumlah kasus DBD di Kukar sepanjang 2023 berasal dari Kecamatan Sebulu. Sebanyak 245 kasus DBD ditemukan di kecamatan tersebut. Malahan, pada awal 2024 lalu, kasus DBD di Sebulu tercatat menembus 109 kasus.
Berdasarkan analisis Dinkes Kukar, ada tiga penyebab utama masifnya kasus DBD di sana.
Pertama, kesadaran masyarakat mengenai kebersihan lingkungan masih minim. Kedua, intensitas hujan yang tinggi pada menimbulkan genangan di sekitar permukiman.
Ketga, kebiasaan warga membuang sampah tidak di tempatnya juga ikut menjadi faktor utama penyebaran DBD.
Sampah-sampah itu akan tertumpuk dan menampung air saat musim hujan. Genangan kemudian menjadi tempat jentik nyamuk Aedes Aegypti berkembang biak.
Kebiasaan warga menampung air di tempat tidak tertutup ikut menjadi penyebab kasus DBD meningkat di Sebulu. Nyamuk juga hidup berkembang biak di penampungan air bersih. Ini terjadi karena nyamuk demam berdarah kerap bermutasi.
Meski demikian, sejumlah langkah migitasi dan penanganan DBD di seluruh desa juga tengah disiapkan. Tugas itu dibagi antara pemerintah kecamatan dan desa, Dinkes Kukar, dan puskesmas setempat.
Pemerintah desa wajib menyampaikan penerapan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), hingga ke level RT. Langkahnya seperti gotong-royong di permukiman setiap pekan secara rutin. Sampah harus dibersihkan dan penampungan air wajib ditutup.
Jenderal TNI dengan Bekal Kemampuan Kepemimpinan Mumpuni
Brigjen TNI Dendi Suryadi merupakan alumnus Akmil 1993 yang menghabiskan masa kecilnya di ibu kota Kaltim, Samarinda.
Mulai taman kanak-kanak TK Kenari, SDN 002 di Jalan Bhayangkara, SMP Negeri 1, dan SMA Negeri 1 Kota Samarinda.
Memiliki darah putra daerah dari sang ibu yang asli warga Kutai, Brigjen TNI Dendi Suryadi, merupakan jenderal pertama dari Kaltim, putra asli kutai pertama yang meraih bintang satu di jajaran Perwira Tinggi TNI AD.
Perwira tinggi yang merupakan putra daerah Kaltim ini, berkarir selama 31 tahun di dunia kemiliteran, membuatnya ingin berdedikasi lebih banyak kepada daerah asalnya, serta untuk masyarakat banyak.
Salah satunya menjadi Kepala Daerah dengan maju di Pilkada 2024 mendatang.
Dendi mengungkap apa yang menjadi alasan dirinya mau untuk berkarir di dunia politik tersebut.
Ada dua alasan dirinya bisa maju sebagai bacalon bupati Kukar.
Pertama, karena mendapatkan restu dari orang tuanya, dan kedua, ingin bermanfaat untuk orang banyak.
"Sebelumnya saya meminta restu dari orang tua dulu, dan telah mendapat restu. Saya ingin berkarir di dunia politik, dan ingin bermanfaat untuk orang banyak," ujarnya.
Menurutnya restu orang tua, sangatlah penting dan semua agama mengajarkan demikian.
Sebelum resmi menyandang bintang satu, Dendi merupakan seorang lulusan akmil pada tahun 1993 di Magelang, Jawa Tengah.
Kemudian melanjutkan karir militernya di Batalyon 512/DY sebagai Komandan Peleton dan Komandan Kompi, serta jabatan lainnya sebagai Dandim 0906/Kutai Kartanegara, Komandan Rindam II/Sriwijaya dan Kepala Staf Korem 043/Garuda Hitam.
Di sisi lain, Dendi selama menjadi prajurit, juga tidak melupakan pendidikan. Ia pun berkuliah, di Universitas Kadiri, Kediri, Jawa Timur.