]POPNEWS.ID - Mahkamah Konstitusi menghadirkan 4 Menteri Kabinet yang dipimpin Presiden Jokowi ke sidang sengketa Pilpres 2024.
Salah satu yang dimintai keterangan adalah Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.
Airlangga menjelaskan pertimbangan pembagian bantuan sosial (bansos) dalam bentuk BLT yang dirapel oleh Jokowi menjelang Pemilu 2024.
Airlangga mengatakan ada sejumlah hal yang melatarbelakangi pembagian bansos dengan cara dirapel.
Airlangga hadir dalam sidang sengketa Pilpres di gedung MK, Jakarta Pusat, Jumat (5/4/2024).
Airlangga dihadirkan MK di sidang sengketa untuk memberikan keterangan.
"Rapel ini dilakukan antara lain pada saat BBM di bulan September, itu karena BBM naiknya satu kali pak, jadi kalau kita tidak dirapel di depan itu nanti masyarakatnya berat," jelas Airlangga.
Airlangga mengatakan karena faktor BBM, pihaknya lalu memutuskan untuk memberikan bantuan diawal. Di mana, kata dia, bansos November-Desember cair di November.
"Demikian pula program lain yang ada di Ibu Menteri Sosial, PKH kan tiga bulan sekali, jadi salurannya kan empat kali setahun.
Kemudian, Kartu Sembako juga dua bulan, jadi setahun enam kali, jadi rapel pertimbangan itu," paparnya.
Airlangga juga mengungkap adanya pertimbangan efisien biaya.
"Selain itu ada pertimbangan juga biaya, efisiensi biaya, kalau satu kali efisiensi biayanya kan sama kalau dia jumlah tertentu, biaya di perbankan maupun di Pos," tuturnya. (*)