Sabtu, 23 November 2024

Bank Indonesia Alami Kebocoran Data, Diunggah di Akun DarkTracer

Senin, 24 Januari 2022 14:45

Capture Tweet DarkTracer

POPNEWS.ID - Bank Indonesia diinformasikan alami kebocoran data.

Kebocoran data Bank Indonesia itu dikabarkan tambah parah.

Sebuah akun Twitter, @DarkTracer_int DarkWeb Criminal Intelligence melansir sejumlah perkembangan terbaru dari kebocoran data Bank Indonesia tersebut.

Unggahan pertama tercatat di tanggal 20 Januari 2022.

Saat itu, DarkTracer ungkap bahwa geng conti ramsomware umumkan Bank Indonesia dalam daftar korbannya.

Kebocoran data yang terjadi awalnya hanya berjumlah 487 MB.

"[PERINGATAN] Geng Conti ransomware telah mengumumkan "BANK OF INDONESIA" pada daftar korban," begitu tulis DarkTracer.

Laporan DarkTracer lalu muncul kembali di tanggal 21 Januari 2022.

Dalam laporan tanggal (21/1), setelah unggahan sehari sebelumnya, DarkTracer sebut Geng Conti ransomware terus mengunggah data internal Bank Indonesia.

Kebocoran data Bank Indonesia pun disebutnya terus bertambah.

"Kebocoran pertama adalah data 487 MB tetapi sekarang mencapai 44 GB. PC internal yang disusupi diperkirakan berjumlah 16 pada awalnya, dan sekarang meningkat menjadi 175," demikian keterangan DarkTracer.

Masih melalui akun DarkTracer_int, kini jumlah komputer Bank Indonesia yang diserang oleh ransomware bertambah dari 16 menjadi 237 unit.

Pada kebocoran pertama, data yang diambil sebanyak 487 MB. Sekarang sudah mencapai 74 GB.

"Conti ransomware gang continues to upload Bank of Indonesia's internal data. The first leak was 487MB of data but now it reaches 74GB. Compromised internal PCs were estimated at 16 initially, and now go up to 237," ungkap DarkTracer.

Pihak Bank Indonesia juga sudah koordinasi dengan Badan Siber dan Sandi Negara atau BSSN.

Namun tidak ada data spesifik yang diincar oleh sang peretas.

Kemungkinan besar aksi ini murni monetisasi dari grup Conti terhadap data yang dibocorkan, seperti serangan ransomware pada umumnya. (Redaksi)

Baca berita kami lainnya di
Tag berita:
POPentertainment