Komentar juga datang dari Berlinale Artistic Director, Carlo Chatrian. Menurutnya, proyek film "BEFORE, NOW & THEN (Nana)" sangat ambisius.
"Tentang sejarah Indonesia tanpa kehilangan pendekatan pribadi dan orisinal dari perspektif perempuan. Cerita dijalin dengan musik dan perasaan yang tidak bisa kita hindari" komentar Carlo Chatrian seperti tertulis di Instagram Kamila Andini.
Sementara itu, Kamila Andini juga terangkan bahwa "BEFORE, NOW & THEN (Nana)" merupakan film bahasa Sunda.
Film ini berdasarkan kisah hidup Raden Nana Sunani yang di adaptasi dari penggalan novel 'Jais Darga Namaku' karya Ahda Imran.
"Ini adalah tahun 1960, cerita seorang perempuan biasa bernama Nana yang bisa jadi adalah kamu, kakak, adik, ibu atau nenek kita semua," ujar Kamila Andini.