Jumat, 22 November 2024

Balasan Rusia ke Facebook dan Twitter yang Berani Blokir Medianya Selama Invasi ke Ukraina

Senin, 7 Maret 2022 19:39

FACEBOOK - Ilustrasi Facebook/ Unsplash

Roskomnadzor mengatakan, pembatasan yang dilakukan Facebook mencederai "hak dan kebebasan warga negara Rusia".

Akibat pemblokiran ini, warga Rusia kesulitan untuk mengakses kedua media sosial populer tersebut, mengakibatkan putusnya salah satu sumber informasi yang datang dari luar Rusia.

President Global Affairs Meta (induk perusahaan Facebook), Nick Clegg mengatakan pihaknya tengah berupaya untuk segera mengembalikan layanan Facebook bagi warga Rusia.

Clegg juga menyampaikan bahwa pihaknya memblokir akses dan tak lagi akan menampilkan iklan dari Rusia.

Kebijakan ini, menurut Clegg, berlaku secara global termasuk di negara Rusia.

"Sesaat lagi, jutaan warga Rusia akan kesulitan mengakses informasi, kehilangan cara untuk berhubungan dengan keluarga dan teman-teman, serta mendapat pembungkaman," kata Clegg.

"Kami akan terus mengupayakan apapun demi layanan kembali pulih, sehingga layanan kami kembali tersedia bagi orang-orang untuk berekspresi secara aman dan terjamin," imbuhnya.

Clegg menambahkan, lantaran operasional layanan Facebook tersendat, maka iklan yang ditujukan bagi pengguna di Rusia akan ditangguhkan sementara.

Pengiklan Rusia pun tidak lagi bisa membuat atau menjalankan iklan secara global.

Pemblokiran Twitter di Rusia justri diungkap oleh Wakil Perdana Menteri Ukraina Mykhailo Fedorov melalui sebuah postingan di Telegram dengan bahasa Ukraina.

Dilaporkan CBS News, perwakilan Twitter mengaku mengetahui pemblokiran ini, namun Twitter mengeklaim saat ini tidak melihat perbedaan signifikan akibat pemblokiran.

Menurut perusahaan riset dan keamanan Top 10 VPN, sejak Rusia invasi ke Ukraina, ada lebih dari 5.000 yang masuk daftar "penolakan".

Halaman 
Baca berita kami lainnya di
Tag berita:
POPentertainment