“Berangkat aja susah apalagi bayar protes (Rp 10 juta). Saya pada sambutan ini memohon agar pihak KONI (Kaltim) dan panitia dapat meninjau kembali aturan ini. Ini jelas tidak adil bagi atlet,” tegasnya.
Pesan itu, diharapkan mampu didengar oleh para pengurus KONI Kaltim maupun para panitia Porprov VII Kaltim di Berau.
“Bayangkan saja, kalau misalnya dalam pertandingan di satu ronde ada dua kali protes itu sudah Rp 20 juta, bagaimana kalau dua ronde, terus kalau tiga ronde,” tanya pria yang karib disapa AH itu.
Oleh sebab itu,dengan tegas AH kembali melontarkan kritik dan sarannya agar hal tersebut mampu ditinjau ulang dan dievaluasi untuk kepentingan seluruh pihak agar pelaksanaan Porprov VII Kaltim bisa berjalan meriah.
“Jadi saya berharap agar kebijakan ini, ditambah ditengah situasi kondisi yang mana kita belum terlalu baik setelah covid agar pertandingan olahraga ini tidak lagi begitu dan menjadi suasana kegembiraan yang mengalir dengan apa adanya,” pungkasnya.
(redaksi)