Internasional

Misteri Hilangnya Pengusaha Kripto Rusia di Dubai, Berujung Penemuan Potongan Tubuh di Fujairah

POPNEWS.ID – Otoritas Rusia dan Uni Emirat Arab (UEA) tengah membongkar kisah kelam di balik hilangnya pengusaha kripto asal St. Petersburg, Roman Aleksandrovich Novak, dan istrinya, Anna, yang diduga menjadi korban penculikan dan pembunuhan brutal akibat sengketa dana kripto bernilai jutaan dolar Amerika Serikat.



Komite Investigasi Rusia mengonfirmasi telah membuka penyelidikan pidana atas kasus tersebut, setelah keluarga Novak melaporkan hilangnya kontak dengan pasangan itu sejak awal Oktober 2025.

Pihak keluarga mengaku mulai khawatir setelah keduanya tidak bisa dihubungi selama beberapa hari, padahal biasanya aktif berkomunikasi setiap hari.

Menurut laporan media The Moscow Times, sopir pribadi terakhir melihat Roman dan Anna pada 2 Oktober, ketika mengantar mereka ke kawasan danau Hatta, dekat perbatasan Oman. Keduanya disebut hendak menghadiri pertemuan dengan calon investor. Namun, setelah berpindah ke kendaraan lain di lokasi, pasangan itu tak pernah terlihat lagi.

Sehari kemudian, pada 3 Oktober, potongan tubuh manusia ditemukan di wilayah Fujairah, salah satu emirat di UEA yang berjarak sekitar 200 kilometer dari Dubai. Pemeriksaan forensik kemudian mengonfirmasi bahwa jenazah tersebut milik pasangan Novak. Temuan itu sontak mengguncang publik Rusia dan komunitas investor kripto internasional.

Dibujuk ke Vila, Diserang karena Akses Dana Kripto

Investigasi yang dilakukan media Rusia Fontanka menyebut bahwa Roman dan Anna dibujuk ke sebuah vila sewaan oleh sekelompok orang yang mengaku ingin berinvestasi pada proyek kripto milik Roman. Namun, pertemuan itu rupanya hanyalah jebakan.

Sumber Fontanka mengatakan, para pelaku berusaha memaksa Roman menyerahkan akses ke dana kripto dalam jumlah besar yang tersimpan dalam sistem keamanan digital miliknya. Ketika Roman menolak memberikan akses, pasangan tersebut diserang dan dibunuh di tempat.

Setelah pembunuhan, para pelaku berupaya menyingkirkan bukti dengan memindahkan potongan tubuh korban ke Fujairah. Namun jejak digital mereka tertinggal di sejumlah titik. Rekaman CCTV menunjukkan keberadaan kendaraan yang digunakan pelaku, sementara sinyal ponsel sempat terlacak melintasi Oman, bahkan muncul sebentar di Afrika Selatan, sebelum akhirnya menghilang pada 4 Oktober.

Hasil penelusuran itu membantu aparat melacak keberadaan tersangka hingga ke Rusia. Sebanyak tujuh dari delapan warga Rusia yang diduga terlibat telah ditangkap oleh pihak berwenang di sana. Mereka terdiri dari tiga pelaku utama dan lima perantara. Empat dari lima perantara tersebut dilaporkan akan dibebaskan karena tidak mengetahui bahwa pertemuan bisnis itu sebenarnya hanyalah kedok untuk penculikan dan pembunuhan.

Profil Roman Novak: Pengusaha Kripto Kontroversial

Roman Aleksandrovich Novak dikenal di komunitas kripto Rusia dan Timur Tengah sebagai sosok yang cerdas namun penuh kontroversi. Ia disebut juga menggunakan beberapa nama alias seperti Yavorsky atau Tsarev.

Roman adalah pendiri dan pemimpin startup Fintopio (kadang dieja “Finotopio”), sebuah platform dompet (wallet) dan bursa (exchange) aset digital yang diklaim terhubung dengan ekosistem TON / Telegram. Proyek ini sempat menjadi perbincangan di kalangan investor karena menawarkan integrasi langsung dengan sistem perpesanan Telegram,  klaim yang kemudian memicu spekulasi adanya keterlibatan Pavel Durov, pendiri Telegram.

Namun, hubungan resmi antara Durov dan Novak tidak pernah dikonfirmasi. Beberapa laporan justru menyebut Fintopio mengandalkan reputasi Telegram hanya sebagai alat pemasaran.

Fintopio dikabarkan telah menarik investasi besar, dengan total dana mencapai 500 juta dolar AS dari investor di Rusia, Tiongkok, dan Timur Tengah. Tetapi, platform itu berhenti beroperasi tiba-tiba dan meninggalkan banyak klaim kerugian dari para investor.

Roman sendiri bukan sosok tanpa catatan kriminal. Ia pernah disebut menjalani hukuman di Rusia pada tahun 2020 atas tuduhan penipuan skala besar (fraud). Setelah keluar dari penjara, ia memilih pindah ke Dubai dan melanjutkan aktivitas bisnis kripto bersama istrinya, Anna.

Duka di Balik Skandal Kripto Internasional

Kematian pasangan Novak memunculkan kembali perdebatan tentang risiko dan keamanan dalam dunia kripto yang tidak terikat oleh otoritas keuangan resmi. Banyak pengusaha kripto yang bermigrasi ke negara-negara seperti UEA karena dianggap memiliki kebijakan pajak ringan dan peluang investasi besar, namun justru menghadapi bahaya dari jaringan kriminal yang memburu dana digital mereka.

Kasus ini menjadi salah satu penyelidikan lintas negara terbesar antara Rusia dan UEA dalam beberapa tahun terakhir. Komite Investigasi Rusia menyatakan telah bekerja sama dengan aparat keamanan UEA untuk menuntaskan kasus tersebut dan memastikan pelaku utama diadili.

Hingga kini, otoritas belum mengumumkan jumlah pasti aset kripto yang menjadi motif di balik pembunuhan tersebut. Namun, sumber investigasi menyebut nilainya mencapai puluhan juta dolar AS, sebagian besar dalam bentuk TON Coin dan Bitcoin.

Kematian tragis Roman dan Anna Novak tidak hanya menyisakan duka bagi keluarga di St. Petersburg, tetapi juga menjadi peringatan keras bagi pelaku bisnis kripto internasional bahwa di balik keuntungan besar, tersimpan pula risiko yang bisa berujung maut.

(Redaksi)

Show More
Back to top button