
POPNEWS.ID – Rencana Koperasi Merah Putih (KMP) Lempake yang ingin membangun sentra peternakan domba di lahan milik Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda mendapat dukungan dari Wali Kota Samarinda, Andi Harun.
Dukungan ini disampaikan saat Andi Harun menerima audiensi pengurus koperasi di Ruang Rapat Wali Kota, Selasa (4/11/2025) sore.
Dalam pertemuan tersebut, Andi Harun didampingi sejumlah pejabat terkait, di antaranya Kepala Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian (Diskumi) Jusmaramdhana Alus, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Ananta Fathurrozi, Kepala Bagian Ekonomi Setda Samarinda Nadya Turisna, serta Kabid Aset Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Yusdiansyah.
Sementara itu, rombongan Koperasi Merah Putih Lempake dipimpin oleh Ketua Adung KS Utomo, yang didampingi sejumlah ahli nutrisi dari Universitas Mulawarman (Unmul).
Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari pembahasan sebelumnya mengenai permohonan peminjaman lahan milik Pemkot Samarinda untuk keperluan pendirian sentra peternakan, khususnya ternak domba.
Dalam kesempatan tersebut, pihak koperasi memaparkan secara detail rencana bisnis, kebutuhan modal awal, biaya operasional, serta potensi keuntungan jangka panjang yang diharapkan mampu memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar.
Menanggapi paparan tersebut, Andi Harun menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh.
“Sepanjang hitungan bisnisnya jelas, rasional, dan memberikan manfaat ekonomi bagi warga Samarinda, maka saya mendukung,” ujar Andi Harun.
Sebagai bentuk dukungan konkret, Andi Harun menyetujui peminjaman lahan seluas satu hektare milik Pemkot Samarinda yang akan digunakan sebagai lokasi sentra peternakan domba.
Ia juga memerintahkan BPKAD agar segera menyiapkan surat pinjam pakai beserta kelengkapan administrasi lainnya, sehingga proses pembangunan sentra dapat berjalan dengan lancar.
Tidak hanya memberikan dukungan administratif, Andi Harun, yang dikenal memiliki pengalaman luas di dunia bisnis, bahkan turut mengkaji kembali perhitungan modal dan proyeksi keuntungan yang diajukan oleh koperasi.
Dalam rencana awal, populasi dasar domba akan terdiri dari 100 ekor induk dan 5 ekor domba jantan, yang diharapkan menjadi fondasi bagi pengembangan peternakan skala lebih besar di masa depan.
Kepala Bagian Ekonomi Setda Kota Samarinda, Nadya Turisna, menambahkan bahwa meskipun tujuan bisnis penting, koperasi harus tetap berpegang pada prinsip dasar koperasi.
“Koperasi harus tetap berlandaskan semangat dari, oleh, dan untuk anggota. Tujuan utamanya bukan hanya mengejar profit, tetapi memastikan kesejahteraan bersama sebagai roh utama koperasi,” tegasnya.
Rencana pendirian sentra peternakan domba ini tidak hanya bertujuan untuk menghasilkan keuntungan finansial, tetapi juga diharapkan dapat memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi masyarakat sekitar.
Koperasi ini berpotensi membuka lapangan pekerjaan baru, meningkatkan keterampilan peternak lokal, serta mendukung ketahanan pangan melalui penyediaan domba yang berkualitas.
Andi Harun juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah, akademisi, dan pelaku usaha. Kehadiran ahli nutrisi dari Universitas Mulawarman dalam pertemuan menunjukkan keseriusan koperasi dalam menerapkan prinsip-prinsip ilmiah dalam budidaya ternak.
Hal ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas, kesehatan ternak, dan kualitas daging yang dihasilkan.
Lebih jauh, dukungan Pemkot Samarinda terhadap KMP Lempake mencerminkan komitmen pemerintah daerah untuk mendorong pengembangan ekonomi berbasis masyarakat.
Inisiatif ini diharapkan menjadi model bagi koperasi lain di Kota Samarinda maupun daerah lain dalam mengembangkan sektor peternakan dan pertanian berbasis komunitas.
Dengan adanya sentra peternakan domba, Andi Harun berharap masyarakat lokal dapat memperoleh manfaat langsung, baik dari sisi ekonomi maupun keterampilan.
Ia juga berharap proyek ini dapat memicu inovasi di sektor peternakan, memperkuat jaringan pasar lokal, dan mendukung ketahanan pangan di Samarinda.
Koperasi Merah Putih Lempake sendiri menegaskan keseriusannya dalam menjalankan proyek ini secara profesional.
Dengan dukungan Pemkot, koperasi berkomitmen untuk memastikan semua kegiatan usaha berjalan transparan, efisien, dan berorientasi pada kesejahteraan anggota serta masyarakat sekitar.
Proyek ini diharapkan dapat menjadi ikon pengembangan peternakan modern berbasis koperasi di Kalimantan Timur, sekaligus memperkuat kontribusi sektor peternakan terhadap perekonomian daerah.
Dengan kolaborasi yang solid antara pemerintah, akademisi, dan pelaku usaha, sentra peternakan domba ini diyakini akan memberikan dampak positif jangka panjang bagi Samarinda. (*)