HiburanLifestyle

Pengalaman Tak Menyenangkan Poppy Sovia, Alami Catcalling di Rest Area

POPNEWS.ID – Aktris Poppy Sovia baru-baru ini meluapkan emosinya di media sosial usai mengalami kejadian tidak menyenangkan di salah satu rest area.



Pemeran film Godaan Setan yang Terkutuk itu menjadi korban catcalling atau pelecehan verbal dari sekelompok pria yang membuatnya merasa tidak nyaman.

Kisah tersebut diceritakan langsung oleh Poppy saat menjadi bintang tamu dalam program Rumpi yang tayang di Trans TV, Jakarta Selatan, pada Senin (4/11/2025).

Ia menceritakan secara terbuka bagaimana insiden itu terjadi ketika dirinya tengah beristirahat dalam perjalanan pulang dari luar kota.

“Jadi waktu itu aku lagi berhenti di rest area karena habis dari luar kota. Anak aku tuh lagi pengin banget keju, akhirnya aku beli di salah satu minimarket. Pas lagi antre bayar, ada beberapa orang cowok yang ngeliatin sambil ‘kiw-kiw’ gitu ke arah aku,” kata Poppy menceritakan kronologinya.

Menurut Poppy, saat kejadian ia mengenakan pakaian yang biasa ia gunakan dalam kegiatan sehari-hari, yakni tank top.

Namun, ia menegaskan bahwa penampilannya bukanlah alasan bagi siapa pun untuk melakukan pelecehan.

“Aku memang begini penampilannya, tapi ini kan bikin nggak nyaman. Apa pun bentuknya, catcalling itu nggak boleh dilakukan ke perempuan atau laki-laki,” tegas Poppy.

Istilah catcalling sendiri merujuk pada tindakan pelecehan verbal di ruang publik, biasanya berupa siulan, komentar bernada seksual, atau panggilan tak pantas terhadap seseorang tanpa persetujuannya.

Tindakan ini sering dianggap sepele oleh sebagian orang, namun sebenarnya bisa menimbulkan rasa tidak aman dan trauma bagi korban.

Poppy mengaku bahwa kejadian itu membuatnya kesal dan kecewa.

Ia kemudian menuliskan unek-uneknya melalui unggahan di akun Instagram pribadinya.

Dalam unggahan tersebut, ia menegaskan bahwa tidak ada alasan yang dapat membenarkan tindakan pelecehan terhadap siapa pun, apa pun bentuknya.

Unggahan Poppy itu pun langsung menuai banyak perhatian dari warganet.

Sejumlah rekan sesama artis dan para pengikutnya di media sosial memberikan dukungan serta menceritakan pengalaman serupa yang pernah mereka alami.

“Akhirnya banyak yang komentar juga dan ada yang mengalami kejadian kayak aku ini. Jadi ternyata masih banyak banget perempuan yang harus menghadapi situasi seperti itu,” ujarnya.

Poppy mengaku saat kejadian dirinya sedang berada dalam kondisi lelah setelah menempuh perjalanan jauh.

Rasa capek membuat emosinya semakin mudah tersulut.

“Mungkin pada saat itu aku lagi capek banget, jadi kalau sampai mereka begitu lagi, aku mau balik lagi dan aku lempar itu kejunya. Tapi untungnya mereka nggak begitu lagi, akhirnya aku tinggal ke mobil,” tutur Poppy sambil tersenyum kecut.

Meskipun ia berusaha menertawakan pengalamannya di hadapan publik, Poppy tak menutupi rasa tidak nyaman yang ia rasakan.

Ia berharap kejadian seperti itu bisa menjadi pelajaran bagi masyarakat untuk lebih menghargai orang lain di ruang publik.

“Kalau kita lihat orang, ya lihat aja wajar. Tapi kalau sampai komentar yang menjurus atau siulan, itu udah nggak pantas. Kadang orang berpikir itu cuma bercanda, padahal buat yang digituin rasanya nggak enak banget,” tambahnya.

Setelah kisahnya viral, sejumlah tokoh publik dan aktivis perempuan ikut memberikan dukungan untuk Poppy Sovia.

Mereka mengapresiasi keberaniannya berbicara terbuka soal pelecehan jalanan yang sering kali diabaikan.

Banyak netizen juga mengungkapkan bahwa kasus seperti ini menunjukkan pentingnya edukasi publik tentang etika di ruang sosial.

Salah satu komentar yang ramai mendapat likes di Instagram Poppy berbunyi, “Terima kasih sudah bicara, Kak Poppy. Banyak dari kami yang sering mengalami hal serupa tapi memilih diam karena takut dianggap berlebihan.”

Fenomena catcalling memang masih sering terjadi di berbagai tempat di Indonesia.

Berdasarkan laporan Komnas Perempuan, pelecehan di ruang publik termasuk catcalling menjadi salah satu bentuk kekerasan yang paling banyak dialami perempuan, terutama di area transportasi umum, jalan raya, dan pusat perbelanjaan.

Poppy berharap pengalamannya ini bisa menjadi pengingat bagi banyak orang agar lebih berani bersuara ketika mengalami pelecehan.

Ia juga menekankan pentingnya rasa saling menghormati di tengah masyarakat.

“Buat aku, ngomong soal ini bukan karena mau sensasi, tapi karena memang udah saatnya orang sadar bahwa hal kayak gitu tuh salah. Jangan diam aja kalau digituin, karena kalau kita diam, mereka pikir itu hal biasa,” ujarnya.

Ia juga mengajak para perempuan untuk saling mendukung dan tidak menyalahkan korban atas apa yang terjadi pada mereka.

“Kadang komentar yang paling nyakitin justru datang dari sesama perempuan. Padahal seharusnya kita saling jaga, bukan saling salahin,” pungkasnya. (*)

Show More
Back to top button