POPNEWS.ID – Dunia olahraga Indonesia kembali berduka. Salah satu atlet muda berbakat dari cabang senam artistik putra, Naufal Takdir Al Bari, meninggal dunia di Rusia pada Kamis (25/9) waktu setempat, setelah menjalani perawatan intensif selama hampir dua pekan akibat kecelakaan saat latihan.
Kabar duka ini disampaikan langsung oleh Federasi Gimnastik Indonesia (FGI), yang menyebut bahwa Naufal tengah menjalani pemusatan latihan (training camp) bersama Tim Nasional Senam Artistik Putra di The Palace of Sport Training Center Burtasy, Penza, Rusia, sejak 1 September 2025.
Dalam keterangan resmi yang diterbitkan FGI, dijelaskan bahwa kecelakaan terjadi saat Naufal sedang berlatih sebagai bagian dari program persiapan menghadapi sejumlah kejuaraan besar, termasuk World Artistic Gymnastics Championships 2025, SEA Games 2025 Bangkok, dan Olimpiade Los Angeles 2028.
Naufal kemudian mendapatkan perawatan intensif di ruang ICU RS G.A. Zakharyin, Penza, Rusia selama 12 hari. Namun, upaya medis tidak berhasil menyelamatkan nyawanya.
“Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Atlet nasional putra kita, Naufal, berpulang ke Rahmatullah. Naufal merupakan atlet muda berbakat dan sosok yang baik. Gimnastik Indonesia kehilangan putra terbaik bangsa,” ujar Ketua Umum Federasi Gimnastik Indonesia, Ita Yuliati, Jumat (26/9).
Sejak insiden terjadi, Federasi Gimnastik Indonesia telah menjalin koordinasi erat dengan berbagai pihak, termasuk Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Moskow, Federasi Gimnastik Rusia, Kedutaan Besar Rusia di Jakarta, serta pihak rumah sakit, guna memastikan seluruh proses penanganan dan administrasi berjalan dengan lancar.
“Saat ini kami tengah berkomunikasi dengan keluarga serta Pengprov Jatim, dan terus berkoordinasi dengan pihak terkait agar pemulangan jenazah almarhum Naufal ke Tanah Air bisa segera dilakukan,” kata Ita Yuliati.
FGI juga mengupayakan agar pihak keluarga Naufal bisa segera diberangkatkan ke Rusia untuk mendampingi proses pemulangan jenazah.
Naufal Takdir Al Bari merupakan salah satu harapan besar Indonesia di cabang olahraga senam artistik. Di usianya yang baru 19 tahun, ia telah mencatatkan prestasi dan tengah dipersiapkan untuk tampil di ajang internasional bergengsi.
Ia masuk dalam daftar atlet prioritas yang dibiayai oleh Pemusatan Pelatihan Olahraga Nasional (PPON) di bawah naungan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
Semasa hidupnya, Naufal dikenal sebagai atlet yang berdedikasi tinggi, disiplin, dan memiliki semangat juang luar biasa. Kepergiannya tentu meninggalkan luka mendalam, tidak hanya bagi dunia senam, tetapi juga olahraga Indonesia secara keseluruhan.
(Redaksi)