Setidaknya dalam seporsi makanan yang akan disantap, komposisi sayuran minimal harus sama banyak dengan karbohidrat atau bahkan memenuhi setengah dari piring makan. Baru kemudian dilengkapi dengan karbohidrat dan protein lainnya.
3. Tambahkan asupan protein
Ketika ingin mendapatkan komposisi makanan yang tepat, dr Zaidul Akbar mengingatkan untuk tak pernah lupa menambahkan asupan protein. Protein yang dimaksud tak hanya protein dari hewani saja tetapi juga berbagai protein yang bisa didapatkan melalui asupan nabati.
"Protein itu harus selalu hadir dalam makanan. Misalnya nasinya 1/4 piring, sayurnya boleh 1/2 atau 1/4, sisanya bisa dengan protein seperti tahu atau tempe," kata dr Zaidul Akbar. Dirinya juga mengatakan bahwa protein tidak selamanya didapatkan dari daging atau makanan yang mahal, protein seperti tempe yang murah meriah juga cocok dikonsumsi setiap hari.
4. Batasi asupan nasi putih
Bagi yang kurang menyukai karbohidrat selain nasi putih, dr Zaidul Akbar tidak melarang sepenuhnya untuk berhenti mengonsumsi nasi putih. Hanya saja ia mengingatkan bahwa nasi putih memiliki kandungan gula yang lebih tinggi dan hal ini juga sudah dibuktikan melalui kadar indeks glikemiknya yang selalu terbukti tinggi dalam setiap penelitian.
"Sebenarnya kita itu bisa saja nggak makan nasi, hanya cukup mengganti asupan karbohidrat. Karbohidrat itu harus dimakan. Alternatifnya bisa mengendalikan porsi nasi putih setiap hari," kata dr Zaidul Akbar. Tak harus dilakukan secara signifikan, ia menyarankan untuk mencoba mengurangi asupan nasi putih secara bertahap.
5. Perbanyak makanan fermentasi
Berkaca pada kesehatan orang Korea Selatan dan kebiasaan hidup sehat di luar negeri, dr Zaidul Akbar mengungkapkan bahwa konsumsi makanan yang melalui proses fermentasi juga tak kalah penting. Asupan ini dikatakan dapat membantu meningkatkan kualitas bakteri baik di dalam usus.