Regional

Percepat Perbaikan Infrastruktur untuk Antisipasi Banjir di Musim Hujan, Andi Harun Turunkan Alat Berat di 11 Titik Rawan

POPNEWS.ID –  Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda mulai mengerjakan penanganan drainase di sejumlah titik rawan banjir di Kota Tepian, pada Minggu (29/6/2025).



Langkah ini menjadi bagian dari upaya percepatan perbaikan infrastruktur guna mengantisipasi banjir di musim hujan.

Sejumlah personel dan alat berat diturunkan ke sejumlah titik prioritas yang selama ini menjadi langganan genangan air.

Langkah cepat ini merupakan tindak lanjut dari rapat teknis yang dipimpin langsung Andi Harun, pada Rabu (25/6/2025) lalu.

Dalam rapat tersebut, Pemkot memetakan sedikitnya 11 titik rawan banjir yang menunjukkan intensitas genangan tinggi dalam dua bulan terakhir.

Andi Harun menegaskan bahwa penanganan banjir tidak boleh menunggu ketersediaan anggaran, melainkan harus segera dilakukan dengan memaksimalkan sumber daya yang ada.

Menindaklanjuti arahan tersebut, Tim Wali Kota untuk Akselerasi Pembangunan (TWAP) bersama Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) melalui Bidang Sumber Daya Air (SDA) dikerahkan ke lapangan pada Minggu (29/6/2025).

“Sebelas titik ini jadi perhatian langsung dari Pak Walikota. Hari ini beberapa titik mulai dilakukan pengerjaan drainase dan pembersihan sedimen,” ujar Hambali, anggota TWAP Samarinda.

Adapun tiga lokasi yang menjadi fokus utama dalam pengerahan awal ini antara lain Jalan Padat Karya Bengkuring (belakang SMK Medika), Pal Besi Loa Bakung dan Jalan Gunung Merbabu (depan RS Dirgahayu).

Selain itu, pengerjaan juga dilakukan di kawasan Jalan Gunung Cermai.

Total 30 personel dari Bidang SDA PUPR diterjunkan, dibantu dua unit alat berat jenis ekskavator untuk mempercepat pengerukan serta membuka aliran air yang tertutup sedimen.

“(Pengerahan alat berat) ini bertujuan untuk mempercepat proses pengerukan dan memastikan aliran air bisa kembali lancar,” jelas Hambali.

Penanganan banjir ini tak hanya bersifat reaktif.

Pemkot Samarinda juga tengah menyiapkan langkah jangka panjang yang akan terus dikembangkan hingga tahun 2026.

Strategi tersebut mencakup perbaikan sistem drainase, pemeliharaan sungai, serta pengelolaan lingkungan permukiman.

Dengan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta, Pemkot optimis persoalan banjir di Samarinda bisa ditangani secara menyeluruh.

Harapannya, genangan air dapat dikurangi secara signifikan, sehingga dampak kerugian sosial dan material bisa ditekan. (*)

Show More
Back to top button