POPNEWS.ID - Varian baru Covid-19 Omicron menyebar bukan melalui manusia. Hal ini terjadi sesuai keterangan Otoritas China.
Di China, varian baru Covid-19, Omicron, masuk melalui dokumen pos.
Dokumen pos itu diketahui berasal dari Kanada.
Di China tercatat ada 2 kasus terkait penyebaran Omicron melalui dokumen pos.
Dua kasus itu terjadi di Beijing dan Shenzhen sesuai keterangan dari otoritas China.
Global Times melaporkan, otoritas kesehatan Beijing mencatat adanya hasil yang didapat dari pengamatan tim medis. Tim medis Beijing mengamati sebuah dokumen yang dimiliki pasien dan kontak dekatnya.
Dokumen itu diketahui berasal dari Toronto, Kanada. Tanggal kirimnya adalah 7 Januari yang melalui melalui Amerika Serikat (AS) dan Hong Kong. Baru setelah itu dokumen itu datang ke Beijing.
Tim medis kemudian melakukan beberapa pengujian. Terdeteksi kemudian bahwa ada spesimen virus di permukaan luar paket surat.
Ada pula dua sampel di permukaan bagian, serta delapan sampel menempel pada kertas di dalamnya.
"Dikombinasikan dengan studi epidemiologi, hasil pengujian sampel yang mencurigakan dan hasil pengurutan gen dari kasus tersebut, kemungkinan kasus Beijing terinfeksi oleh virus melalui surat internasional tidak dapat dikesampingkan," ujar Wakil Direktur Pusat Beijing untuk Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, Pang Xinghuo, Selasa (18/1/2022).
Kasus serupa tidak hanya terjadi di Beijing. Di tempat lain, yaitu di Shenzhen, kasus serupa juga terjadi.
Ada pasien terkonfirmasi Omicron yang diperkirakan tertular setelah terpapar barang-barang yang terkontaminasi dari luar negeri.
Paket barang itu sendiri juga berasal dari Amerika Utara.
Administrasi pos China kemudian menyatakan akan memperketat proses pelacakannya untuk membendung potensi Covid-19 dari paket asal luar negeri.
Ahli virologi China juga diketahui mengkonfirmasi peluang masuknya virus itu dari barang-barang dan paket yang masuk dari luar negeri.
Dari catatan sebelumnya diketahui bahwa China belum pernah melaporkan wabah terkait dengan barang impor.
Dengan kemampuan Covid-19 yang mampu bertahan di beberapa paket bersuhu rendah, Beijing selalu menghimbau masyarakatnya untuk mengurangi pembelian komoditas dari luar negeri. (Redaksi)