Sabtu, 23 November 2024

Advertorial Pemkot Samarinda

Wali Kota Samarinda Hadiri Bedah Buku 'Aldera Potret Gerakan Politik Kaum Muda 1993-1999'

Selasa, 28 Februari 2023 18:0

FOTO BERSAMA - Wali Kota Samarinda Andi Harun hadiri acara Kuliah Umum Bedah Buku Aldera Potret Gerakan Politik Kaum Muda 1993-1999/ Foto: pojoknegeri.com

POPNEWS.ID - Wali Kota Samarinda Andi Harun hadiri acara Kuliah Umum Bedah Buku Aldera Potret Gerakan Politik Kaum Muda 1993-1999.

Dilaksanakan di GOR 27 September Universitas Mulawarman, pada Selasa (28/2/2023).

Dihadiri juga  pemateri talkshow, Dosen Fakultas Hukum Unmul, Herdiansyah Hamzah dan Dosen FISIP Unmul, Sri Murlianti.

Andi Harun mengatakan bahwa kegiatan bedah buku itu mengingatkan semua yang hadir bahwa setiap pergantian rezim selalu ada korban.

Setidaknya ada dua contoh peristiwa pergantian rezim di negeri ini yang telah memakan banyak korban.

"Yaitu pergantian rezim orde lama menuju orde baru yang merupakan buntut dari pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI) pada 1965. Ada banyak yang berguguran dari kalangan ulama, santri bahkan jenderal," kata Andi Harun saat ditemui usai acara.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa peristiwa orde baru menuju era reformasi.

Di mana ketika itu banyak korban berjatuhan dari kalangan mahasiswa.

"Artinya kita diingatkan mahalnya harga demokrasi, begitu mahalnya harga merah putih, harga republik ini sehingga kita kemudian menyadari itu dan bisa menjadi kesadaran kolektif bangsa agar upaya kita bisa berkontribusi terhadap perjalanan bangsa ini terutama dalam era pembangunan sekarang," ucap Andi Harun.

Ia mengatakan bahwa aliran kiri datang pada saat saat reformasi sebagai motor penggerak.

Ia menginginkan agar mahasiswa mengkaji relevansi demokrasi saat ini yang menjadi salah satu tujuan reformasi.

"Nah sekarang menjadi diskursus kita mempertahankan demokrasi seperti sekarang, tapi kemudian ekonomi kita tidak demokratis," ujarnya.

Menurutnya, seiring dengan semakin meningkatnya tatanan perkembangan global dan studi geologi politik ekonomi dunia tidak lantas terpaku ke satu teori dasar.

"Jadi adaptasi saya kira di situ poinnya" ucapnya.

AH mengatakan, apapun pilihannya maka pola ukurnya kemakmuran rakyat.

Ia lanjutkan, mudah-mudahan dengan kajian buku ini bisa membangkitkan semangat intelektual.

"Kemudian kita sama-sama berada dalam satu frame, bagaimana kita berusaha menciptakan Indonesia ini menjadi bangsa ini adil dan makmur," pungkasnya.

Aldera (Aliansi Demokrasi Rakyat) adalah tulisan yang digagas dari Anggota VI Badan Pengawas Keuangan Republik Indonesia (BPK-RI) Pius Lustrilanang.

Tim Penulis buku ini adalah Teddy Wibisana, Nanang Puja Laksana, dan Rahadi T. Wiratama.

Buku ini memberikan kesaksian tentang Gerakan Politik Kaum Muda 1993-1999 meruntuhkan kediktatoran rezim Soeharto kala itu.

(Advetorial)

Baca berita kami lainnya di
Tag berita:
POPentertainment