POPNEWS.ID - Wali Kota Samarinda Andi Harun targetkan Kota Tepian mencapai 100 persen akses air bersih di seluruh wilayah Samarinda pada periode 2025-2029.
Proyek ambisius ini akan difokuskan pada pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) dan jaringan distribusi pipa air bersih.
Hal ini disampaikan Andi Harun usai Presentase Bisnis Plan Perumdam Tirta Kencana Samarinda di Anjungan Karamumus, Senin (16/12/2024) sore.
Dalam kesempatan itu, Andi Harun menegaskan bahwa penyediaan air bersih merupakan prioritas utama Pemkot Samarinda dalam lima tahun ke depan.
“Saya sudah memberikan arahan kepada Perumdam Tirta Kencana untuk membuat business plan. Target kita jelas, yakni 100 persen akses air bersih untuk seluruh masyarakat Samarinda mulai tahun 2025 hingga 2029,” ujar Andi Harun.
Ia menjelaskan, untuk mencapai target tersebut diperlukan peningkatan kapasitas produksi air bersih hingga lebih dari 3.000 liter per detik, dari kondisi eksisting saat ini yang hanya sekitar 2.500-2.700 liter per detik.
Meski memiliki keunggulan dari sisi ketersediaan air baku dibanding daerah lain seperti Balikpapan dan Bontang, Andi menekankan bahwa tantangan terletak pada proses pengolahan dan distribusi.
“Air baku kita melimpah, tapi mengubahnya menjadi air bersih butuh proses panjang. Itu termasuk pembangunan IPA serta instalasi pipa distribusi, terutama jaringan pipa sekunder dan lingkungan,” jelasnya.
Untuk merealisasikan program ini, anggaran yang dibutuhkan diperkirakan mencapai lebih dari Rp2 triliun.
Andi Harun menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat, provinsi, dan kota. Meski demikian, ia telah menyiapkan berbagai skenario alternatif jika anggaran yang diharapkan tidak dapat direalisasikan.
“Kita tidak bisa hanya bergantung pada satu skenario pendanaan. Terlalu ceroboh jika kita hanya berharap dari satu sumber. Jika bantuan dari provinsi atau pusat tidak turun, kita harus menyiapkan rencana cadangan,” tegasnya.
Menurut Andi Harun, keterbatasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) bukan alasan untuk menghentikan proyek strategis ini.
Berbagai skema pendanaan, termasuk kerja sama dengan pihak swasta, investasi langsung dari Perumdam, hingga sindikasi perbankan, akan diupayakan untuk mendukung proyek tersebut.
“Kita sudah membuktikan bahwa dengan APBD terbatas pun, pembangunan bisa tetap berjalan. Kepala daerah tidak boleh hanya berbelanja ketika ada uang, tapi harus bisa mengakses peluang di luar itu,” jelasnya.
Untuk memenuhi kebutuhan kapasitas 3.000 liter per detik, Andi Harun menyebut Samarinda membutuhkan pembangunan 7-8 IPA tambahan.
Setiap IPA diperkirakan mampu memproduksi sekitar 200-400 liter air per detik.
“Contohnya, di Gunung Lingai 3 kita targetkan kapasitas 50 liter per detik dan di Bendang 2 sekitar 400 liter per detik. Kalau digabung dengan IPA lain, target 3.000 liter per detik bisa kita capai,” paparnya.
Andi Harun menekankan perlunya pembangunan IPA baru khususnya di wilayah yang masih kekurangan akses air bersih, seperti Samarinda Utara.
Hal ini penting untuk memastikan pemerataan distribusi air bersih di seluruh kota.
Lebih lanjut, Andi Harun menegaskan bahwa target 100 persen akses air bersih bukan sekadar janji, melainkan kewajiban pemerintah untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat.
“Rencana ini harus matang dan fleksibel. Perumdam Tirta Kencana akan memaparkan kembali rencana mereka di hadapan saya, karena ini bukan hanya target, tetapi tanggung jawab kita bersama,” katanya.
Di akhir pernyataannya, Andi Harun optimis bahwa dengan perencanaan yang matang, kolaborasi antarsektor, serta kerja keras dari semua pihak, target ini dapat diwujudkan.
“Kami yakin dengan dukungan penuh dari berbagai pihak, target 100 persen akses air bersih di Samarinda pada tahun 2029 dapat kita realisasikan. Insya Allah, ini demi kesejahteraan seluruh warga Kota Samarinda,” pungkasnya. (*)
Wali Kota Andi Harun Targetkan Akses Air Bersih Capai 100 Persen untuk Seluruh Masyarakat
Selasa, 17 Desember 2024 - 08:09 -00:00
Suasana Presentase Bisnis Plan Perumdam Tirta Kencana Samarinda di Anjungan Karamumus, Senin (16/12/2024) sore/Foto: Pemkot Samarinda
Berita terkait